LAYANAN DARURAT COVID-19
112
0813 8837 6955

Beranda > Artikel > JSC Talks Vol. 2: Fitur dan Data di corona.jakarta.go.id

JSC Talks Vol. 2: Fitur dan Data di corona.jakarta.go.id

Nadhif Seto Sanubari

14 Mei 2020

Wadah diskusi dan pengenalan konsep kota cerdas Jakarta kembali lagi minggu ini, pada episode kedua JSC Talks yang tayang secara langsung di YouTube serta aplikasi Zoom. Kali ini, topik pembicaraannya adalah situs web Jakarta Tanggap COVID-19 yang dikembangkan Pemprov DKI Jakarta, corona.jakarta.go.id. Di tengah pandemi, Pemprov DKI Jakarta ingin Smartcitizen tetap up-to-date dengan segala perkembangan COVID-19 di ibu kota, karena mengurangi misinformasi dan hoaks sangat penting dalam pencegahan penyebaran virus korona. Dari sinilah muncul ide bersama Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan dinas-dinas lain di Pemprov DKI Jakarta untuk merancang situs web Jakarta Tanggap COVID-19.

Diskusi kali ini dimoderatori Rolando Gultom, dengan dua pembicara dari Jakarta Smart City: Business Analyst JSC, Hansen Wiguna, dan Content Editor JSC, Putri Yasmin Hadi. Kedua pembicara kita pekan ini terlibat langsung dalam pengembangan situs corona.jakarta.go.id, sehingga sangat menguasai fitur-fitur di dalamnya.

Fitur-Fitur corona.jakarta.go.id yang Mungkin Terlewat

Situs web corona.jakarta.go.id yang diluncurkan dan terus dikembangkan sejak Maret 2020 lalu, mungkin sudah dikenal Smartcitizen sebagai pusat data pantauan COVID-19 di Jakarta yang diperbarui secara berkala, serta info-info dasar mengenai virus korona dan penyebarannya. Tapi bukan itu saja, situs ini sangat serbaguna dalam penyampaian informasi dan data seputar COVID-19. Masih banyak lagi fitur-fitur yang bisa kamu eksplor. Di bagian pertama pembicaraan kali ini, Yasmin mengenalkan kepada peserta “Things You Might Miss from the Website”, atau hal-hal di situs corona.jakarta.go.id yang mungkin terlewatkan.

Di laman beranda yang mungkin sering kamu lihat untuk mengecek perubahan jumlah kasus ODP, PDP, dan positif COVID-19 setiap hari, misalnya, memiliki fitur “Periksa Mandiri”. Kalau kamu atau seseorang yang kamu kenal khawatir mengalami gejala yang mirip dengan COVID-19, kamu bisa menekan tombol ini dan mengambil tes skrining gejala yang disediakan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Jadi kamu bisa yakin bahwa tes ini memiliki sumber yang terpercaya. Kamu akan ditanyakan mengenai gejala-gejala yang dialami, lalu di bagian akhir akan menerima anjuran apa yang harus dilakukan selanjutnya berdasarkan jawabanmu, seperti isolasi mandiri di rumah atau menghubungi layanan 112.

Selain jumlah kasus COVID-19, kamu juga bisa melihat berbagai data lain. Contohnya peta pelaksanaan Bantuan Sosial PSBB COVID-19 yang bisa dilihat perkembangannya per hari. Untuk menjaga transparansi informasi, jumlah bantuan yang sudah diberikan serta daerah mana saja yang sudah menerima bantuan dari Pemprov DKI Jakarta. Penyaluran bantuan terlihat jelas dengan visualisasi peta ibu kota yang disajikan. Kalau kamu butuh sumber referensi untuk penelitian perkembangan COVID-19 di Jakarta atau memerlukan data terpercaya yang ingin disebarkan kepada keluarga atau tetangga, kamu bisa mengakses dan mengunduh Peta Kasus serta Peta Kronologis kasus korona. Tidak hanya peta virus, kamu pun bisa melihat visualisasi data lain yang mungkin tidak berhubungan dengan kasus pandemi, namun masih terpengaruh oleh perkembangan COVID-19, seperti data kemacetan, aduan masyarakat, serta kualitas udara. Semuanya disajikan dalam bentuk grafik yang enak dilihat dan mudah dimengerti.

Situs web corona.jakarta.go.id juga menyimpan arsip dokumen seputar COVID-19, semisal siaran pers resmi Pemprov DKI Jakarta. Jika perlu media yang lebih enak untuk disebar ke media sosial atau grup chat, ada pula info perkembangan COVID-19 dalam bentuk infografik yang berwarna dan mudah dicerna. Infografik yang beragam ini bisa kamu unduh sebagai gambar atau langsung disebarkan di Facebook, Twitter, atau WhatsApp.

Tertarik berdonasi? Gunakan saja Platform Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) di situs ini, untuk melihat peta yang berisi informasi tentang penerima bantuan, seperti panti atau RW prioritas. Atau mungkin keluargamu adalah penerima donasi? Kamu bisa memasukkan nomor Kartu Keluarga (KK), untuk mengecek apakah keluargamu terdaftar sebagai penerima bantuan.

Peran Data dalam Pandemi

Sebagaimana diskusi sebelumnya, kita kembali lagi melihat dari mata data. Kalau pada JSC Talks Vol. 1 minggu lalu kita dikenalkan Mas Juan mengenai data dalam kanal pelaporan CRM, kali ini bersama Mas Hansen kita mengenali peran analisa data dalam mencatat pola perkembangan COVID-19. Tapi sebenarnya apakah peran tim analisa data?

“Membantu membuat keputusan dengan lebih baik dan lebih cepat,” jelas Mas Hansen dengan ringkas.

Menurut Mas Hansen, sebagai analis data, penting untuk tahu tujuan apa yang ingin dicapai dan pertanyaan apa yang ingin dijawab dengan menggunakan data tersebut. Mengetahui kebutuhan informasi Smartcitizen sangatlah krusial. Apakah warga ingin mengetahui jumlah kasus secara luas? Atau apakah RW mereka sudah ada kasus positif korona? Mungkin butuh data pengkategorian lebih spesifik, seperti ODP dan PDP untuk kebutuhan riset? Semua keperluan beragam ini bisa dipenuhi oleh data.

Dalam pembuatan situs corona.jakarta.go.id, Pemprov DKI Jakarta sangat menjunjung tinggi kolaborasi dengan berbagai pihak. Kolaborasi internal melibatkan berbagai divisi di JSC (Jakarta Smart City), OPD (Organisasi Perangkat Daerah), serta TGUPP (Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan). Ada juga kolaborasi eksternal dengan institusi di luar Pemprov DKI Jakarta yang ingin bekerjasama dalam pengembangan situs ini, seperti Kementerian. Perlu ditentukan untuk setiap mitra eksternal dari sisi mana dan seberapa banyak pihak tersebut dapat membantu.

Selanjutnya, Mas Hansen menjelaskan langkah-langkah proses pengolahan data. Alur ini tentunya dimulai dengan pengumpulan data. Sumber data bisa sangat beragam tergantung kebutuhan, namun dalam kasus ini data korona berasal dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, PD Pasar Jaya, dan sebagainya. Proses pembagian data ini pun beragam metodenya. Pengumpulan data kemudian diikuti oleh data cleaning atau pembersihan data. Ini seringkali menjadi proses yang memakan paling banyak waktu, karena meliputi banyak proses seperti mengecek adanya data duplikat, data kosong, atau kesalahan. 

Langkah ketiga adalah Exploratory Data Analysis atau proses analisa data yang penting untuk memahami data yang sudah terkumpul. Frekuensi data dan korelasi data dari sumber yang berbeda ditinjau kembali dalam tahapan ini. Terakhir, data yang sudah dianalisa akan dibuat visualisasinya agar lebih mudah dicerna. Grafik, warna, dan tata letak perlu disesuaikan, agar informasi dapat tersampaikan dengan baik. Namun proses tidak berhenti di situ. Masih banyak lagi proses berlanjut, dari analisa, riset, hingga rekomendasi untuk kebijakan selanjutnya.

Diskusi ditutup dengan para pembicara dan peserta menyalakan kamera masing-masing dan berpose gaya JSC sambil tersenyum lebar. Sekarang kamu sudah lebih tahu, kan, tentang situs Jakarta Tanggap COVID-19 dan beragam gunanya? Langsung saja kunjungi di corona.jakarta.go.id dan telusuri sendiri semua info yang bisa kamu dapatkan di sini! Kalau kamu ketinggalan tayang JSC Talks, tidak perlu khawatir, semua rekaman diskusi bisa kamu tonton kembali di kanal YouTube Jakarta Smart City. Ikuti juga akun Twitter @JSCLounge untuk update jadwal JSC Talks selanjutnya. Smartcitizen, sampai jumpa pada diskusi JSC Talks berikutnya!

JSC Talks
Data Covid-19

Bagikan :


Penulis

Nadhif Seto Sanubari

Penulis dan penerjemah alumni Universitas Bina Nusantara, dengan pengalaman internasional di University of Bradford, UK dan Deakin University, Australia.

Artikel Terkait

Mencegah Klaster Keluarga Pasca Libur Panjang

20 Mei 2021

Tetap Aman Saat Kapasitas Transportasi 100%

03 November 2021

Melatih Mindfulness di Tengah Pandemi

04 Maret 2022

Cara Memilih Vaksin Booster yang Tepat!

03 Februari 2022

Tanya Jawab Seputar Vaksin AstraZeneca Bersama dr. Adam Prabata

28 Juni 2021