Wadah diskusi dan pengenalan konsep kota cerdas Jakarta
kembali lagi minggu ini, pada episode kedua JSC Talks yang tayang secara
langsung di YouTube serta aplikasi Zoom. Kali ini, topik pembicaraannya
adalah situs web Jakarta Tanggap COVID-19 yang dikembangkan Pemprov DKI
Jakarta, corona.jakarta.go.id. Di tengah pandemi, Pemprov DKI Jakarta
ingin Smartcitizen tetap up-to-date dengan segala perkembangan
COVID-19 di ibu kota, karena mengurangi misinformasi dan hoaks sangat
penting dalam pencegahan penyebaran virus korona. Dari sinilah muncul
ide bersama Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik, Dinas
Kesehatan, Dinas Sosial, dan dinas-dinas lain di Pemprov DKI Jakarta
untuk merancang situs web Jakarta Tanggap COVID-19.
Diskusi kali ini dimoderatori Rolando Gultom, dengan dua
pembicara dari Jakarta Smart City: Business Analyst JSC, Hansen Wiguna,
dan Content Editor JSC, Putri Yasmin Hadi. Kedua pembicara kita pekan
ini terlibat langsung dalam pengembangan situs corona.jakarta.go.id,
sehingga sangat menguasai fitur-fitur di dalamnya.
Fitur-Fitur corona.jakarta.go.id yang Mungkin Terlewat
Situs web corona.jakarta.go.id yang diluncurkan dan terus
dikembangkan sejak Maret 2020 lalu, mungkin sudah dikenal Smartcitizen
sebagai pusat data pantauan COVID-19 di Jakarta yang diperbarui secara
berkala, serta info-info dasar mengenai virus korona dan penyebarannya.
Tapi bukan itu saja, situs ini sangat serbaguna dalam penyampaian
informasi dan data seputar COVID-19. Masih banyak lagi fitur-fitur yang
bisa kamu eksplor. Di bagian pertama pembicaraan kali ini, Yasmin
mengenalkan kepada peserta “Things You Might Miss from the Website”,
atau hal-hal di situs corona.jakarta.go.id yang mungkin terlewatkan.
Di laman beranda yang mungkin sering kamu lihat untuk
mengecek perubahan jumlah kasus ODP, PDP, dan positif COVID-19 setiap
hari, misalnya, memiliki fitur “Periksa Mandiri”. Kalau kamu atau
seseorang yang kamu kenal khawatir mengalami gejala yang mirip dengan
COVID-19, kamu bisa menekan tombol ini dan mengambil tes skrining gejala
yang disediakan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Jadi kamu bisa
yakin bahwa tes ini memiliki sumber yang terpercaya. Kamu akan
ditanyakan mengenai gejala-gejala yang dialami, lalu di bagian akhir
akan menerima anjuran apa yang harus dilakukan selanjutnya berdasarkan
jawabanmu, seperti isolasi mandiri di rumah atau menghubungi layanan
112.
Selain jumlah kasus COVID-19, kamu juga bisa melihat berbagai data
lain. Contohnya peta pelaksanaan Bantuan Sosial PSBB COVID-19 yang bisa
dilihat perkembangannya per hari. Untuk menjaga transparansi informasi,
jumlah bantuan yang sudah diberikan serta daerah mana saja yang sudah
menerima bantuan dari Pemprov DKI Jakarta. Penyaluran bantuan terlihat
jelas dengan visualisasi peta ibu kota yang disajikan. Kalau kamu butuh
sumber referensi untuk penelitian perkembangan COVID-19 di Jakarta atau
memerlukan data terpercaya yang ingin disebarkan kepada keluarga atau
tetangga, kamu bisa mengakses dan mengunduh Peta Kasus serta Peta Kronologis kasus korona. Tidak hanya peta virus, kamu pun bisa melihat visualisasi data
lain yang mungkin tidak berhubungan dengan kasus pandemi, namun masih
terpengaruh oleh perkembangan COVID-19, seperti data kemacetan, aduan
masyarakat, serta kualitas udara. Semuanya disajikan dalam bentuk grafik
yang enak dilihat dan mudah dimengerti.
Situs web corona.jakarta.go.id juga menyimpan arsip dokumen
seputar COVID-19, semisal siaran pers resmi Pemprov DKI Jakarta. Jika
perlu media yang lebih enak untuk disebar ke media sosial atau grup
chat, ada pula info perkembangan COVID-19 dalam bentuk infografik yang
berwarna dan mudah dicerna. Infografik yang beragam ini bisa kamu unduh
sebagai gambar atau langsung disebarkan di Facebook, Twitter, atau
WhatsApp.
Tertarik berdonasi? Gunakan saja Platform Kolaborasi Sosial Berskala Besar
(KSBB) di situs ini, untuk melihat peta yang berisi informasi tentang
penerima bantuan, seperti panti atau RW prioritas. Atau mungkin
keluargamu adalah penerima donasi? Kamu bisa memasukkan nomor Kartu
Keluarga (KK), untuk mengecek apakah keluargamu terdaftar sebagai
penerima bantuan.
Peran Data dalam Pandemi
Sebagaimana diskusi sebelumnya, kita kembali lagi melihat dari mata data. Kalau pada JSC Talks Vol. 1
minggu lalu kita dikenalkan Mas Juan mengenai data dalam kanal
pelaporan CRM, kali ini bersama Mas Hansen kita mengenali peran analisa
data dalam mencatat pola perkembangan COVID-19. Tapi sebenarnya apakah
peran tim analisa data?
“Membantu membuat keputusan dengan lebih baik dan lebih cepat,” jelas Mas Hansen dengan ringkas.
Menurut Mas Hansen, sebagai analis data, penting untuk tahu
tujuan apa yang ingin dicapai dan pertanyaan apa yang ingin dijawab
dengan menggunakan data tersebut. Mengetahui kebutuhan informasi
Smartcitizen sangatlah krusial. Apakah warga ingin mengetahui jumlah
kasus secara luas? Atau apakah RW mereka sudah ada kasus positif korona?
Mungkin butuh data pengkategorian lebih spesifik, seperti ODP dan PDP
untuk kebutuhan riset? Semua keperluan beragam ini bisa dipenuhi oleh
data.
Dalam pembuatan situs corona.jakarta.go.id, Pemprov DKI
Jakarta sangat menjunjung tinggi kolaborasi dengan berbagai pihak.
Kolaborasi internal melibatkan berbagai divisi di JSC (Jakarta Smart
City), OPD (Organisasi Perangkat Daerah), serta TGUPP (Tim Gubernur
untuk Percepatan Pembangunan). Ada juga kolaborasi eksternal dengan
institusi di luar Pemprov DKI Jakarta yang ingin bekerjasama dalam
pengembangan situs ini, seperti Kementerian. Perlu ditentukan untuk
setiap mitra eksternal dari sisi mana dan seberapa banyak pihak tersebut
dapat membantu.
Selanjutnya, Mas Hansen menjelaskan langkah-langkah proses pengolahan
data. Alur ini tentunya dimulai dengan pengumpulan data. Sumber data
bisa sangat beragam tergantung kebutuhan, namun dalam kasus ini data
korona berasal dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pertamanan dan
Hutan Kota, PD Pasar Jaya, dan sebagainya. Proses pembagian data ini pun
beragam metodenya. Pengumpulan data kemudian diikuti oleh data cleaning
atau pembersihan data. Ini seringkali menjadi proses yang memakan
paling banyak waktu, karena meliputi banyak proses seperti mengecek
adanya data duplikat, data kosong, atau kesalahan.
Langkah ketiga adalah Exploratory Data Analysis atau proses
analisa data yang penting untuk memahami data yang sudah terkumpul.
Frekuensi data dan korelasi data dari sumber yang berbeda ditinjau
kembali dalam tahapan ini. Terakhir, data yang sudah dianalisa akan
dibuat visualisasinya agar lebih mudah dicerna. Grafik, warna, dan tata
letak perlu disesuaikan, agar informasi dapat tersampaikan dengan baik.
Namun proses tidak berhenti di situ. Masih banyak lagi proses berlanjut,
dari analisa, riset, hingga rekomendasi untuk kebijakan selanjutnya.
Diskusi ditutup dengan para pembicara dan peserta menyalakan kamera
masing-masing dan berpose gaya JSC sambil tersenyum lebar. Sekarang kamu
sudah lebih tahu, kan, tentang situs Jakarta Tanggap COVID-19 dan
beragam gunanya? Langsung saja kunjungi di corona.jakarta.go.id
dan telusuri sendiri semua info yang bisa kamu dapatkan di sini! Kalau
kamu ketinggalan tayang JSC Talks, tidak perlu khawatir, semua rekaman
diskusi bisa kamu tonton kembali di kanal YouTube Jakarta Smart City. Ikuti juga akun Twitter @JSCLounge untuk update jadwal JSC Talks selanjutnya. Smartcitizen, sampai jumpa pada diskusi JSC Talks berikutnya!