LAYANAN DARURAT COVID-19
112
0813 8837 6955

Beranda > Artikel > Jakarta X Nodeflux: Membangun Kota Cerdas Bervisi AI

Jakarta X Nodeflux: Membangun Kota Cerdas Bervisi AI

Nadhif Seto Sanubari

13 Mei 2020

Masa depan ibu kota dibangun pemuda-pemuda yang penuh ide dan berpandangan baru tentang dunia. Beberapa tahun terakhir, di Jakarta bermunculan usaha startup teknologi yang dipimpin oleh para pemikir inovatif. Pemprov DKI Jakarta memperhatikan benih-benih kemajuan ini dan ingin mengembangkannya melalui semangat kolaborasi. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta telah menjalin hubungan kemitraan dengan sebagian startup tersebut, salah satunya Nodeflux.

[Kolaborasi Jakarta X Startup dalam masa pandemi]

Didirikan oleh lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), Nodeflux adalah contoh cemerlang sebuah startup teknologi yang dipimpin pemuda-pemuda inovatif. Dibangun pada 2016 sebagai usaha penganalisa Big Data, Nodeflux berevolusi menjadi pengembang teknologi vision artificial intelligence pertama di Indonesia. Nodeflux dan Pemprov DKI Jakarta telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada September 2019 lalu, dengan harapan kemitraan kedua pihak akan menghasilkan langkah-langkah besar dalam perjalanan Jakarta menuju kota cerdas. Nodeflux dikenal dengan sistem AI yang bernama Visionaire yang telah mereka rancang. Berikut beberapa contoh hasil kolaborasi Nodeflux dengan Pemprov DKI Jakarta:

  1. Jakarta Tax Initiative

Jakarta Tax Initiative bertujuan untuk mengoptimalisasikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pajak Kendaraan Bermotor dengan memanfaatkan sistem License Plate Recognition yang dimiliki oleh Visionaire. Potensi PAD yang dapat dioptimalkan mencapai Rp 169 miliar. Sejumlah lokasi yang sudah mengimplementasikan sistem ini antara lain Sawah Besar, Kramat Sentiong, Karet, dan Salemba.

  1. Pemantauan Jumlah Kendaraan

Jumlah kendaraan bermotor yang berlalu-lalang di jalan-jalan ibu kota memang cukup besar. Oleh karena itu, sistem License Plate Recognition & Vehicle Counting Classification dimanfaatkan untuk menghitung dan mengklasifikasikan kendaraan-kendaraan warga Jakarta. Sistem ini juga digunakan untuk mengidentifikasi apakah setiap kendaraan mematuhi peraturan Ganjil-Genap dengan mengecek plat nomor. Jalan-jalan di Kemang, Kuningan, dan Tomang sudah mulai dipantau.

  1. Pemantauan Polusi Udara Terkait dengan Jumlah Kendaraan

Kendaraan bermotor dalam jumlah besar meningkatkan polusi udara. Dengan sistem penghitungan kendaraan, Nodeflux menganalisis keterkaitan jumlah kendaraan di jalan dengan kualitas udara Jakarta.

  1. Pemantauan Pintu Air dan Sungai

Dengan menggunakan sistem Visionaire Waste Monitoring and Water Level Management, penyumbatan limbah dan tingkat permukaan air di pintu air serta sungai Jakarta sebagai rencana pencegahan banjir. Dengan menggunakan sensor pada CCTV Dinas Sumber Daya Air di sungai-sungai utama Jakarta, sebuah sinyal peringatan akan dikirimkan jika ketinggian permukaan air terdeteksi lebih tinggi dari normal, sehingga banjir dapat dimitigasi lebih dini.

  1. Pemantauan Halte Transjakarta

Dengan menggunakan kamera CCTV berteknologi Visionaire di halte-halte Transjakarta, jumlah orang yang berada di setiap halte dapat terhitung setiap saat. Penggunaan Face Recognition juga dapat digunakan untuk mengamankan halte dari orang-orang yang masuk daftar hitam.

  1. Pemantauan Stasiun MRT Jakarta

Mirip dengan pemantauan di halte Transjakarta, sistem People Counting, Crowd Estimation dan Face Recognition bisa menghitung jumlah orang di setiap stasiun dan jumlah penumpang dalam setiap kereta.

  1. Pengawasan Pedagang Kaki Lima

Pengimplementasian sistem Visionaire Crowd Analytics dan Sidewalk Vending Acquisition akan membantu petugas Satpol PP dalam menjaga keamanan serta memantau PKL liar. Command Center terintegrasi dengan CCTV berteknologi Visionaire Face Recognition akan mulai digunakan oleh Satpol PP.

  1. COVID-19 Solutions

Di tengah pandemi yang melanda Indonesia dan dunia, Nodeflux menyajikan sejumlah solusi berbasis Visionaire yang dapat membantu warga Jakarta pada masa pandemi ini. Sistem Face Recognition dapat menghitung jarak antara pejalan kaki dan memberikan peringatan otomatis jika tidak mematuhi peraturan physical distancing berjarak 1 meter. Sistem ini juga dapat melihat apakah warga memakai masker ketika sedang di luar rumah. Selain itu, grafik data mengenai perkembangan COVID-19 di Jakarta dapat dilihat di sub-menu Visualisasi Data di situs Jakarta Tanggap COVID-19.

[Lihat Jakarta dalam angka dan data selama masa pandemi]

Kemungkinan penerapan vision AI hampir tak terbatas. Diharapkan, teknologi ini akan mampu meningkatkan pelayanan publik dan kualitas hidup warga Jakarta. Nantikan lebih banyak lagi produk dari kolaborasi Pemerintah Provinsi Jakarta dan Nodeflux seiring perjalanan Jakarta menjadi sebuah smart city.

Kolaborasi

Bagikan :


Penulis

Nadhif Seto Sanubari

Penulis dan penerjemah alumni Universitas Bina Nusantara, dengan pengalaman internasional di University of Bradford, UK dan Deakin University, Australia.

Artikel Terkait

Prosedur Isolasi Terkendali di Fasilitas Milik Pemprov DKI Jakarta

22 Juli 2021

Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Seperti Apa Protokolnya?

09 September 2021

Kolaborasi Jakarta dengan Startup Menghadapi COVID-19

06 Mei 2020

5 Kegiatan Seru Selama Lebaran di Rumah

11 Mei 2021

Varian Omicron: Bagaimana Cara Pencegahannya?

17 Januari 2022