LAYANAN DARURAT COVID-19
112
0813 8837 6955

Beranda > Artikel > Cara Membantu Tetangga yang Terdampak COVID-19

Cara Membantu Tetangga yang Terdampak COVID-19

Aditya Gagat Hanggara

04 Mei 2020

Masyarakat bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kini menatap jalan panjang menuju pemulihan dari pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease 2019). Per tanggal 23 April 2020, data dari peta persebaran di situs corona.jakarta.go.id memperlihatkan ada 255 dari total 267 kelurahan di Jakarta yang mencatat setidaknya satu pasien positif korona. Informasi seperti itu membuat kita bertanya-tanya, apakah ada tetangga kita yang terpapar atau terdampak oleh penyebaran COVID-19? Bagaimana kondisi mereka? Dan apa yang bisa kita bantu?

Concentric Circles of Responsibility

Sebelum memberikan bantuan atau pertolongan kepada orang lain, kita perlu belajar sedikit tentang konsep concentric circles of responsibility. Konsep ini membantu kita memahami, tidak hanya tentang tanggung jawab terhadap diri kita sendiri, tapi juga orang lain, mulai dari yang terdekat sampai yang lebih luas. Ini dilambangkan dengan sebuah lingkaran besar yang terdiri dari lingkaran-lingkaran kecil di dalamnya. Lingkaran paling kecil adalah lingkup personal, yakni diri kita sendiri dan keluarga. Semakin ke luar, semakin besar lingkupnya, seperti tetangga, teman, sampai akhirnya masyarakat secara umum.

https://www.pngitem.com/pimgs/m/231-2318538_concentric-circles-of-responsibility-hd-png-download.png

Dengan kata lain, konsep ini mengajarkan kita untuk memberikan bantuan dari lingkup terkecil sebelum kemudian bergerak ke lingkup yang lebih besar. Ambil contoh saat kita bepergian dengan pesawat, pasti kita akan mendengar pesan-pesan keselamatan dari pramugari. Salah satu instruksi yang diberikan adalah petunjuk ketika ada penurunan tekanan kabin. Di saat darurat seperti itu siapa yang harus kamu bantu pertama kali? Ya, diri kita sendiri, dan baru setelah itu kita membantu orang lain.

Nah, contoh yang sama bisa kamu aplikasikan dalam situasi seperti sekarang. Sebelum membantu teman atau tetangga, pastikan kebutuhan diri kita sudah terpenuhi. Jika sudah, baru kita bisa memikirkan apa saja yang bisa kita berikan atau lakukan untuk meringankan kesulitan yang dialami orang-orang sekitarmu.

Awali dengan Bertanya

Ketika kamu tahu ada tetangga yang terdampak oleh COVID-19, memberikan bantuan menjadi perbuatan yang mulia. Tapi, tentunya kamu harus tahu lebih dulu apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh mereka. Sambil menerapkan physical distancing atau pembatasan fisik, kamu bisa melakukan ini dengan bertanya langsung dari jarak sekitar 1 sampai 3 meter dan menggunakan masker. Atau bisa juga dengan mengirimkan pesan melalui aplikasi WhatsApp. Jika tetanggamu tidak memiliki smartphone, kamu bisa menulis surat pendek dan menyisipkannya ke dalam pagar atau pintu rumah. 

Setelah itu, baru kamu bisa menawarkan bantuan sesuai yang dibutuhkan, misalnya dengan membantu berbelanja online jika tetangga yang ingin kamu bantu sedikit kesulitan dengan teknologi. 

Membuka Donasi

Hari demi hari, dampak dari pandemi COVID-19 mulai terasa nyata dan begitu memberatkan. Pada 4 April 2020, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta melaporkan ada sebanyak 139.288 pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) selama wabah virus korona. Belum lagi nasib pedagang yang kehilangan pendapatan lantaran sepinya pembeli. Kalau kamu mengetahui ada tetangga yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka kamu bisa melakukan penggalangan dana atau membuka donasi seperti yang dilakukan warga dari empat RW di Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Berkat aksi tanggap tersebut, mereka berhasil mengumpulkan 819 paket kebutuhan bahan pokok untuk warga yang membutuhkan.

Saling Menjaga

Tidak semua pasien yang terjangkit COVID-19 menjalani perawatan di rumah sakit. Untuk kondisi-kondisi tertentu, pasien positif bisa menjalani isolasi mandiri di rumah mereka sendiri. Jadi Smartcitizen, ketika kamu mengetahui ada tetangga yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan terkonfirmasi positif, maka dibutuhkan kedisiplinan tinggi dari warga sekitar agar penularan virus tidak menyebar. Misalnya dengan tidak berkerumun di jalan atau gang dekat rumah pasien. Hal ini yang dilakukan warga Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat ketika mengetahui ada dua orang anak yang menjalani isolasi mandiri di rumah, sementara kedua orang tua mereka mendapat perawatan di rumah sakit. Selain menjaga, warga setempat juga memastikan kebutuhan pokok untuk kedua anak tersebut terpenuhi.

Di tengah masa-masa sulit seperti ini, rasa empati antar sesama sangat dibutuhkan untuk membangun masyarakat yang resilience atau tahan terhadap suatu bencana. Jadi, agar Jakarta bisa cepat pulih dari pandemi COVID-19, yuk Smartcitizen, bersama-sama kita saling membantu, dimulai dari lingkungan terdekat ya.

Warga Jakarta

Bagikan :


Penulis

Aditya Gagat Hanggara

Aditya Gagat adalah lulusan Teknik Informatika dari Binus University yang saat ini menjadi salah satu Content Writer di Jakarta Smart City. Gemar mengamati isu transportasi, olahraga, teknologi dan sains, ia memulai karier Jurnalistik bersama media internasional Motorsport.com pada 2016-2019. Saat ini ia terfokus pada topik kesehatan, khususnya mengenai penanggulangan pandemi Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.

Artikel Terkait

Daftar Vaksin Booster Sekarang Bisa Lewat JAKI!

26 Januari 2022

Alasan Kelompok Masyarakat Ini Tak Boleh Divaksinasi Covid-19

12 April 2021

Melampaui Target, Inilah Capaian Vaksinasi Covid-19 di Jakarta

19 Agustus 2021

Sehari Bersama Petugas Ambulans Gawat Darurat DKI Jakarta

20 Agustus 2021

Siapkan Hal-hal Ini Sebelum Ramadan Saat Pandemi

08 April 2021