LAYANAN DARURAT COVID-19
112
0813 8837 6955

Beranda > Artikel > Menyambangi Wajah Baru Sarinah

Menyambangi Wajah Baru Sarinah

Amira Sofa

05 April 2022


Smartcitizen, sudah ada rencana weekend kali ini? Kalau belum, ada satu tempat yang bisa kamu kunjungi, yakni Sarinah. Yup, mal Sarinah sudah dibuka kembali pada 21 Maret 2022 lalu, setelah direvitalisasi sejak 2020. Ia kini hadir dengan wajah baru dan mengusung konsep The Window of Indonesia. Bagaimana sih konsep baru ini? Apa saja yang bisa kamu nikmati selama berkunjung di Sarinah? Yuk, baca lebih lanjut! 


Sarinah dari Waktu ke Waktu

Sebelum menelisik Sarinah yang baru, mari kita kilas balik ke awal pembangunan Sarinah. PT Department Store Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan pada 17 Agustus 1966. Pembangunannya digagas Presiden Soekarno dengan misi mewadahi kegiatan perdagangan produk dalam negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terletak di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Sarinah merupakan gedung pencakar langit dan mal pertama yang dibangun di Jakarta. Sarinah diambil dari nama pengasuh Soekarno semasa kecil yang sangat berpengaruh dalam hidupnya. 


Pada 1970-an, Sarinah mendorong perekonomian Indonesia dengan mempromosikan kerajinan lokal. Sarinah pun secara resmi berganti nama menjadi PT Sarinah (Persero) pada 10 April 1979. Seiring perjalanan waktu, Sarinah mengembangkan sektor usaha dengan membuka cabang di Semarang serta meluncurkan program-program baru untuk mempromosikan produk Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) kepada masyarakat. Tak hanya berupaya menarik perhatian pelanggan, Sarinah juga merenovasi gedungnya pada 1990-an. Tujuannya agar menarik tenant baru, sehingga Sarinah tetap menjadi pusat perbelanjaan populer di Jakarta. Barulah pada 2000-an, Sarinah mengembangkan usaha selain sektor ritel, yakni trading. Salah satu programnya adalah ekspor produk Sarinah Home dan beberapa komoditas ke luar negari melalui kemitraan dengan UMKM serta koperasi. 


Pada 2020 lalu, Sarinah direvitalisasi agar menjadi lebih kekinian dan bisa menjangkau pasar masa kini. Jika Smartcitizen ingat, penutupan restoran cepat saji McDonald’s di Sarinah saat itu sempat menyita perhatian masyarakat. Nah, sejumlah tenant lainnya juga menutup gerai akibat revitalisasi besar-besaran ini, karena ada transformasi konsep Sarinah. Sarinah yang sekarang merupakan community mall, menyediakan ruang kreatif, wisata sejarah dan budaya, serta pertokoan dengan 100% produk lokal. Setelah sekitar dua tahun direvitalisasi, kini Sarinah dibuka kembali dengan wajah baru yang lebih elegan dan modern.  

Apa Saja yang Bisa Dilakukan di Sarinah Baru? 

Tentu banyak hal yang bisa kamu lakukan di mal Sarinah. Mal ini menyediakan mulai dari gerai makanan, perbelanjaan, wisata sejarah dan budaya, hingga spot-spot foto menarik. Sebelum revitalisasi, gedung Sarinah memiliki fasad warna-warni. Sementara Sarinah yang sekarang tampil lebih modern dengan sentuhan Nusantara. Ada pula ruang terbuka hijau yang asri dan bisa menjadi tempat berkumpul.


Memasuki mal dari pintu masuk Barat di lantai G, kamu akan menemukan satu gerai yang menjual koleksi busana hingga pernak- pernik. Mengangkat kekayaan warisan budaya lokal, gerai tersebut dipenuhi dengan batik, tenun, keramik, hingga aksesoris. Banyak pilihan karya dari produsen lokal yang bisa kamu pilih, seperti Hengki Kawilarang, Riana Lombok, Biru Acc, dan sebagainya. 


Wisata Sejarah


Belok ke kiri, terdapat wisata sejarah dan budaya berupa relief patung peninggalan era Bung Karno. Relief ini sempat menghebohkan dunia maya ketika ditemukan, setelah sekian lama tersembunyi dalam ruang mesin AHU (Air Handling Unit) di belakang gerai makanan cepat saji Sarinah lama. Bung Karno agaknya berupaya menyampaikan pesan lewat relief patung tersebut. Jika dilihat dari rupanya, relief patung di Sarinah merepresentasikan kegiatan ekonomi rakyat, terutama di bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan. Dapat dilihat dari simbol petani, perempuan yang membawa barang jualan, serta nelayan. Berjalan sedikit ke kanan relief, terdapat museum mini dengan dinding yang dipenuhi foto serta narasi kisah perjalanan Sarinah dari masa ke masa, sejak 1962, 1970, 1980, 1990-2000-an, hingga 2022.



Berbelanja dan Jajan


Di samping museum mini tersebut, ada tangga yang dapat menuntun kamu ke lantai B. Lantai tersebut menyediakan gerai minuman, jajanan pasar, outlet kesehatan dan kecantikan, money changer, serta musala. Bila ingin berbelanja, kamu bisa kembali ke lantai G, atau naik ke lantai 1. Di lantai 1 tersedia restoran, kafe, gerai minuman, serta gerai pakaian modern dengan sentuhan lokal maupun merek-merek internasional. Naik satu lantai lagi, kamu dapat memanjakan diri dengan layanan salon Srikandi serta mencicipi makanan dan jajanan lokal. Sama seperti lantai sebelumnya, lantai 2 ini juga menjual busana-busana eksklusif bernuansa etnik. Tak hanya mode dan aksesoris etnik maupun branded, Sarinah juga menjual berbagai kerajinan tangan, dari pernak-pernik rumah, wayang, perabotan, hingga oleh-oleh makanan, yang bisa kamu temui di lantai 3. 



Bersantai di Skydeck dan Amphitheatre 


Kamu hanya ingin nongkrong di Sarinah, sekadar menggelar acara? Jangan khawatir! Sebagai community mall, Sarinah yang baru menyediakan banyak ruang komunitas, seperti Skydeck dan Amphitheater. Akses menuju Skydeck dapat ditempuh melalui lantai 3. Di balkon Skydeck, kamu dapat menikmati lanskap kota sembari berfoto dengan latar gedung tinggi kota Jakarta bersama teman ataupun keluarga. Tersedia pula panggung bagi komunitas seni, budaya, kerajinan, ataupun ekonomi kreatif yang ingin mengadakan event. Sementara itu, Amphitheater dapat kamu akses melalui lantai G, lobi Barat. Di tangga Amphitheater, kamu bisa duduk-duduk, bercengkerama dengan teman, selagi menyaksikan kendaraan lalu lalang di Jalan Thamrin. Supaya enggak kepanasan, disarankan kamu mengunjungi Skydeck ataupun Amphitheatre menjelang sore hari, ya. 


Akses Transportasi Mudah di Sarinah 

Terletak di pusat kota, Sarinah didukung dengan akses transportasi umum yang mudah. Kamu bisa mengunjungi Sarinah dengan menaiki Transjakarta koridor 1 dengan rute Blok M-Kota, 6A (Monas-Ragunan via Kuningan), dan 6B (Monas-Ragunan via Semanggi), kemudian turun di Halte Sarinah. Alternatif lainnya, kamu bisa menggunakan layanan Transjakarta non-BRT dengan rute 1N (Blok M-Tanah Abang) atau 1P (Senen-Bundaran Senayan) dan turun di Halte Sarinah 1. Buat kamu pecinta gowes, Sarinah juga ramah akses, loh! Sebab, di sekitar Sarinah, disediakan parkir sepeda untuk pengunjung.


Rumah bagi UMKM dan Destinasi Wisata Nusantara

Menengok Sarinah yang baru, dapat disimpulkan bahwa mal ini bukanlah sekadar tempat hiburan. Melainkan juga destinasi bagi wisatawan lokal maupun internasional, sekaligus rumah bagi UMKM serta pegiat seni budaya. Sarinah diharapkan dapat menjadi penggerak bagi UMKM dan berbagai komunitas untuk dapat berkembang serta berkolaborasi memajukan perekonomian kota. 


Itulah wajah baru mal Sarinah. Keren, ya! Bagaimana nih, Smartcitizen, tertarik ke Sarinah? Kalau ingin tahu lebih banyak tentang Sarinah, kamu bisa kunjungi sarinah.co.id dan @sarinahindonesia di Instagram, ya!


Warga Jakarta

Bagikan :


Penulis

Amira Sofa

Seorang penulis lulusan Sastra Inggris dari Universitas Padjadjaran. Menggemari musik, puisi, film, dan isu sosial dan kesehatan mental. Saat ini, bergabung dengan tim Jakarta Smart City sebagai Content Writer.

Artikel Terkait

Membandingkan Tingkat Perlindungan Vaksin Primer dan Booster

04 Maret 2022

Catat! Ini Peraturan PPKM Level 1 di Jakarta

07 Juni 2022

Seluk-beluk Pendaftaran Vaksinasi Dosis 2 Pfizer dan Moderna

22 September 2021

5 Kategori Laporan yang Bisa Dilaporkan melalui JAKI Selama Covid-19

04 Mei 2020

Tips Cegah Kluster Baru Selama Libur Natal dan Tahun Baru

27 Desember 2021