Smartcitizen, apa yang pertama kali terpikirkan olehmu ketika mendengar kata smart city?
Kota yang pintar dan banyak memanfaatkan teknologi? Bisa. Tetapi yang
kamu perlu tahu, manfaat teknologi tadi tidak akan bisa kita rasakan
secara maksimal tanpa kolaborasi antara pemerintah dan para warga di
kota tersebut. Ini juga untuk memastikan setiap solusi yang dihadirkan
bisa berkelanjutan (sustainable) dan adil untuk semua pemangku kepentingan termasuk masyarakat (equitable).
Berkolaborasi untuk Atasi Pandemi
Kita bersyukur, dengan terus bertambahnya warga yang
mendapat akses ke internet, Indonesia dan khususnya Jakarta kini telah
menjadi ladang subur bagi perusahan-perusahaan perintis (startup).
Karena ketika badai pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) menerpa
Ibu Kota, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa dengan cepat menjalin
kerja sama dengan berbagai perusahaan startup untuk menjawab tantangan
yang muncul, dari pelaporan gejala, pengumpulan data, sampai penanganan
warga yang terdampak wabah virus korona.
[Kenapa kita butuh sekali berkolaborasi?]
Bersama Indonesians at Harvard Kembangkan COVID-19 Likelihood Meter (CLM)
Insan-insan terbaik Indonesia yang saat ini menempuh
pendidikan di Harvard University, Amerika Serikat, ikut membantu upaya
Pemprov DKI Jakarta dengan mengembangkan COVID-19 Likelihood Meter (CLM)
untuk melancarkan pelaksanaan rapid testing. Dengan jumlah perangkat
rapid testing yang terbatas, fitur kalkulator CLM akan membantu
pemerintah dalam menilai kelayakan seseorang untuk mengikuti prosedur
melalui pemodelan machine learning dari data positif yang sudah terkumpul.
(Foto: Indonesians at Harvard)
Bersama Jakarta Aman Jaga Komunitas di Tengah Wabah
Rasa aman menjadi sebuah kebutuhan penting bagi warga di
kota sebesar Jakarta. Oleh sebab itu Pemprov DKI Jakarta menggandeng
perusahaan startup PT Indonesia Lebih Aman untuk menghadirkan aplikasi
Jakarta Aman. Fitur utama yang terdapat di dalamnya berupa panic button
untuk sistem pertolongan dengan warga sekitar yang terdaftar dan
layanan darurat 112. Seiring dengan perkembangan kasus COVID-19, Jakarta
Aman memperluas fungsinya dengan penambahan fitur pelaporan untuk warga
yang terpapar oleh wabah tersebut.
Bersama Sekolah.mu Mudahkan Siswa Belajar dari Rumah
Demi meredam risiko penularan pandemi COVID-19, Pemprov DKI
Jakarta menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Selama
berlangsungnya masa PSBB, kegiatan belajar mengajar yang biasa dilakukan
di sekolah kini dialihkan ke rumah masing-masing. Untuk menunjang
aktivitas pembelajaran online, Jakarta Smart City bersama Dinas
Pendidikan DKI Jakarta berkolaborasi dengan Sekolah.mu dalam menyediakan
materi belajar digital yang bisa diakses secara gratis oleh guru dan
siswa.
[Belajar dari rumah bareng Sekolah.mu, yuk!]
Bersama LaporCovid-19, Kanal Pengaduan Berbasis Pesan WhatsApp
Laporan Digital Report 2019
dari We Are Social dan Hootsuite menyebutkan, 83 persen dari pengguna
internet di Indonesia merupakan pengguna aplikasi pesan WhatsApp. Maka
menjadi sebuah langkah yang logis, platform yang sama kemudian
dimanfaatkan Pemprov DKI Jakarta melalui kolaborasi dengan LawanCovid-19, menyediakan
kanal pengaduan yang mudah diakses oleh sebagian besar masyarakat di
Jakarta. Melalui fitur-fitur yang ada di LaporCovid-19, warga akan
bisa:
-
Membuat laporan mengenai orang yang diduga terkena COVID-19.
-
Mencari tahu apakah lokasi tertentu sudah terpapar COVID-19.
-
Melaporkan pelanggaran yang terjadi selama masa PSBB.
Bersama Botika Jawab Pertanyaan Warga Seputar JDCN
Dalam menghadapi pandemi COVID-19, Pemprov DKI Jakarta juga
mengajak partisipasi warga melalui program Kolaborasi Tanggap Corona
yang bergerak di bawah payung jejaring Jakarta Development Collaboration Network
(JDCN). Buat kamu yang penasaran dan ingin mengetahui informasi lebih
lanjut, pemerintah juga sudah berkolaborasi dengan Botika untuk
menghadirkan chatbot yang siap menjawab pertanyaan seputar kegiatan di
JDCN.
[Apa itu JDCN?]
Bersama Nodeflux Bangun Sistem Pemantauan dengan Artificial Intelligence
(Dokumentasi: Nodeflux)
Mengatasi permasalahan yang selama ini terjadi di Jakarta
tidak cukup dengan mengandalkan tenaga manusia saja, apalagi di tengah
pandemi COVID-19 seperti sekarang. Didukung dengan teknologi kecerdasan
buatan atau Artificial Intelligence, Nodeflux mampu meringankan
beban pekerjaan Pemprov DKI Jakarta melalui penerapan otomatisasi.
Mengandalkan sistem VisionAIre, Nodeflux menghadirkan tiga solusi untuk
pemantauan publik selama masa PSBB.
-
Public Mobility Monitoring: mendeteksi dan menghitung kepadatan manusia dan kendaraan untuk mengukur mobilitas warga.
-
Social Distance Monitoring: memantau dan memberi peringatan secara otomatis ketika jarak antar manusia kurang dari 1 meter.
-
Face Mask Monitoring: memantau dan memberi peringatan
secara otomatis ketika ada warga yang tidak memakai masker di ruang
publik.
Selalu Membuka Pintu
Pemprov DKI Jakarta selalu membuka pintu kolaborasi, tidak
hanya kepada perusahaan startup, tetapi juga kepada individu-individu
yang merasa memiliki gagasan atau solusi untuk pengembangan kota
Jakarta. Misalnya, di tengah pandemi seperti sekarang, kamu bisa
menyumbangkan peralatan medis atau bahan makanan melalui JDCN. Karena
setiap partisipasi dan kontribusi yang kamu berikan, akan ikut membantu
menjadikan kota Jakarta yang lebih maju dan membahagiakan
warga-warganya.