Tepat pada Rabu, 20 Mei 2020, Ngobrol Jakarta #17 kembali
hadir melalui platform daring untuk berdiskusi santai bersama warga DKI
jakarta dalam membahas tentang “Kolaborasi Tangani Dampak Sosial Ekonomi
COVID-19”. Tentunya, topik diskusi kali ini tidak kalah menarik dengan
Ngobrol Jakarta sebelumnya. Terlebih lagi, kita membahas tentang
platform baru yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di dalam
website corona.jakarta.go.id/id yaitu, Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB).
Pada Ngobrol Jakarta #17 ini, kita kehadiran narasumber
spesial yang berkecimpung langsung dalam menangani dampak sosial ekonomi
COVID-19 yaitu, Dr. Sri Haryati, S. Pi, M. Si selaku Asisten
Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta dan
salah satu agregator dari kolaborator sosial di Jakarta yakni, Doni
Marlan sebagai Direktur Mobilisasi Sumber Daya Dompet Dhuafa.
KSBB Sebagai Wujud Nyata Kolaborasi Sosial di Jakarta
Diskusi dimulai dengan pemaparan dari Dr. Sri Haryati
bagaimana Jakarta sedang berupaya untuk menuju kota 4.0. Dalam bentuk
kota 2.0, pemerintah hanya berperan untuk melayani masyarakat
sepenuhnya. Sedangkan bentuk kota 3.0, warga berperan sebagai partisipan
dan pemerintah sebagai fasilitator.
Hal ini berbeda dengan konsep kota 4.0, di mana pemerintah
dan masyarakat berperan sebagai kolaborator, sehingga kerjasama antara
keduanya dapat terjalin dengan kuat. Inilah konsep kota yang diharapkan
DKI Jakarta. Untuk mempercepat pembangunan dan kemajuan, kita tidak bisa
lagi hanya berharap pada pemerintah. Dengan demikian, semua bentuk
partisipasi dan kolaborasi dari masyarakat untuk membantu pemerintah
sangatlah diperlukan.
Dengan menjunjung nilai kolaborasi, Pemprov DKI Jakarta meluncurkan
platform Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) sebagai wujud nyata
kolaborasi sosial di kota ini. Prinsip KSBB adalah dari masyarakat untuk
masyarakat. Jadi, masyarakat dapat bahu membahu mengirimkan bantuan
kepada masyarakat rentan lainnya yang terdampak COVID-19 dengan proses end-to-end. Kolaborasi sosial dari masyarakat adalah hal yang perlu dibangun bersama-sama. Apalagi di tengah masa pandemi seperti ini
“Saatnya kita payback kepada Jakarta yang selama ini memberikan banyak hal kepada kita” ujar Dr. Sri Haryati
Selain itu, Dr. Sri Haryati menyampaikan bahwa tingkat
kemiskinan di DKI Jakarta adalah terendah di Indonesia. Bahkan, dengan
hadirnya pandemi ini, jumlah kemiskinan di Jakarta rentan semakin
bertambah, karena tidak semua warga memiliki tabungan untuk bertahan
hidup. Dr. Sri Haryati juga menambahkan bahwa jumlah masyarakat rentan
di DKI Jakarta sudah mencapai 2,4 juta jiwa. Jadi, salah satu upaya yang
bisa kita lakukan bersama adalah saling bahu membahu menolong
masyarakat DKI Jakarta yang membutuhkan.
“Jangan sampai pembatasan sosial malah membuat kita semakin
menjauh satu sama lain. Kita perlu mendekati sesama dengan hati. KSBB
dibangun dengan konsep dari masyarakat untuk masyarakat yaitu, dengan
saling menghubungkan dan saling membantu," jelas Dr. Sri Haryati.
KSBB Memudahkan Proses Penyaluran Bantuan Sosial
Diskusi kemudian dilanjutkan oleh narasumber kedua yaitu,
Doni Marlan sebagai Direktur Mobilisasi Sumber Daya Dompet Dhuafa. Pak
Doni yang memang bergerak langsung ke lapangan, menceritakan bagaimana
kondisi masyarakat banyak yang merasa kesusahan untuk mendapatkan
makanan pokok, masker, dan perlengkapan kesehatan lainnya. Hal ini
dikarenakan banyak orang yang menimbun bahan makanan pokok dan masker,
sehingga barang menjadi langka dan mahal bagi masyarakat menengah ke
bawah. Pak Doni merasa bahwa hadirnya KSBB telah banyak membantu para
agregator.
Terutama ketika para kolaborator menyalurkan bantuan
melalui agregator seperti, Dompet Dhuafa. Sebelumnya, ada beberapa
daerah penerima bantuan yang sulit untuk diakses oleh Dompet Dhuafa.
Namun semenjak ada program KSBB, Dompet Dhuafa bisa menjangkau daerah
tersebut.
“Ini adalah era kolaborasi. Tentunya, ini bukan kondisi yg
mudah bagi kita semua. Namun jika kita melaluinya bersama-sama, maka
kolaborasi yang kita lakukan dalam KSBB ini pasti amat sangat membantu
penanganan COVID-19," ujar Doni Marlan.
Di akhir sesi, semua partisipan membuka kamera videonya dan
berfoto bersama dengan kedua narasumber serta moderator, Nadia Atmaji
dari CoHive untuk mengabadikan momen diskusi ini.
Smartcitizen, inilah saatnya untuk bertindak dalam #bantusesama
masyarakat dan kota Jakarta. Yuk, kita mulai dengan inisiatif dan
mengajak para kolaborator lainnya untuk berpartisipasi dalam program
KSBB. Karena aku, kamu, dan kita semua, bisa membawa kebajikan bagi
masyarakat Jakarta lainnya.
Tentang Ngobrol Jakarta
Ngobrol Jakarta merupakan kegiatan diskusi yang diadakan
setiap satu bulan sekali dengan tema yang berkaitan dengan isu-isu di
DKI Jakarta. Kegiatan diskusi ini dilakukan di JSCHive by CoHive
berkolaborasi dengan Jakarta Smart City (JSC). Ngobrol Jakarta menjadi
kegiatan diskusi yang menarik karena selalu melibatkan berbagai
narasumber dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), startup, Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), hingga kelompok-kelompok masyarakat lainnya.
Ngobrol Jakarta menjadi ruang diskusi yang informatif untuk membicarakan
aneka permasalahan kota Jakarta dan berupaya mencari solusinya.