Tahun pelajaran 2021/2022 akan segera berlangsung. Pada tahun pelajaran ini, sekolah pun akan diwajibkan memberi opsi pembelajaran tatap muka bagi siswa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Karena ada kemungkinan untuk bersekolah tatap muka, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau kepada masyarakat untuk memantau kesehatan anak-anak dengan menggunakan fitur JakCLM.
Aplikasi yang terlahir melalui kolaborasi Pemprov dengan Harvard CLM Team dan KlakKlik.ID ini, diciptakan sebagai alat untuk menguji risiko seseorang terjangkit virus Korona. JakCLM juga sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga siapapun bisa menggunakannya, termasuk anak-anak dan remaja yang sedang menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Seperti apa caranya? Yuk, kita simak!
Pasang Aplikasi JAKI
Sekarang, fitur JakCLM sudah bisa diakses melalui JAKI (Jakarta Kini), aplikasi andalan masyarakat Jakarta untuk memenuhi segala kebutuhan sehari-hari. Buat kamu yang memiliki telepon seluler pintar berbasis Android, JAKI bisa kamu unduh melalui Google Play Store. Bagaimana kalau gawaimu menggunakan sistem operasi iOS? Enggak perlu khawatir, karena JAKI juga sudah tersedia di Apple App Store.
Buka Fitur JakCLM
Dengan JAKI, kamu akan bertemu dengan beragam fitur yang siap memudahkan kehidupan sehari-harimu di Jakarta. Jadi, kalau kamu pertama kali menggunakan JAKI, jangan lupa untuk mencoba setiap fiturnya. Tapi, itu bisa dilakukan nanti ya, Smarcitizen. Untuk sekarang, kamu bisa membuka JakCLM terlebih dulu. Pada laman utama JAKI, scroll ke bawah sampai kamu menemukan menu Jakarta Tanggap Covid-19. Lalu, pilih fitur “Tes Mandiri”.
Ikuti Tes
Pada halaman awal, kamu akan disajikan informasi-informasi penting mengenai JakCLM, dari alur pemakaian sampai manfaatnya. Bila kamu ingin mengetahui lebih banyak lagi, misalnya tentang machine learning, pilih ‘Pelajari selengkapnya’ yang akan membawamu ke laman khusus CLM pada situs resmi corona.jakarta.go.id.
Nah, kalau sudah siap, kamu bisa menekan tombol ‘Ikuti Tes’. Jika kamu seorang siswa atau sedang membimbing siswa dalam mengikuti JakCLM, perhatikan setiap langkah di bawah ini dengan cermat, ya:
Sebelum mendapat pertanyaan, kamu akan diingatkan untuk mengisi setiap data dengan jujur dan benar. Kamu juga hanya bisa melakukan satu tes dalam periode satu minggu dengan nomor identitas yang kamu miliki.
Siswa akan ditanya terkait kondisi medisnya. Jika siswa tidak mengalami kondisi medis yang membutuhkan pertolongan segera, seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, sakit kepala parah, atau disorientasi serius/tidak responsif, tekan tombol ‘Tidak’.
Pada bagian persetujuan, kamu diminta untuk menyalin kalimat persetujuan yang sudah diberikan. Karena pada tes kali ini dilakukan untuk siswa, maka kolom ‘Masukkan nama lengkap Anda’ bisa diisi dengan nama lengkap orang tua atau wali siswa sebagai penanggung jawab. Setelah itu tekan tombol ‘Mulai Tes’.
Laman selanjutnya adalah pengisian identitas. Isi informasi secara lengkap seperti nama dan tanggal lahir siswa. Kalau siswa tidak memiliki telepon seluler, maka bisa diisi dengan nomor telepon seluler yang dimiliki penanggung jawab. Begitu pula dengan kolom alamat e-mail apabila siswa belum memilikinya.
Pada kolom jenis identitas, pilih KTP. Jika usia siswa di bawah 17 tahun, maka kolom ini bisa diisi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) anak/siswa yang tertera di Kartu Keluarga (KK).
Setelah identitas terisi, JakCLM akan mulai memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi kesehatan dan riwayat kontak atau perjalanan. Sekali lagi ingat ya, Smartcitizen, jawab setiap pertanyaan dengan jujur dan benar, agar hasil tes bisa akurat sesuai dengan kondisi siswa.
Kalau semua pertanyaan sudah terjawab, maka kamu akan sampai di bagian rangkuman jawaban. Perhatikan lagi, apakah setiap pertanyaan sudah terjawab dengan benar. Jika sudah, centang kotak yang menyatakan bahwa kamu sudah mengisi tes dengan jujur dan benar.
Nah, sampai sini, kamu sudah selesai menjalani proses pemeriksaan yang ada di fitur JakCLM. Tapi, tunggu dulu, masih ada tahapan terakhir, yakni bagian hasil tes yang akan memperlihatkan seberapa besar risiko siswa terjangkit Covid-19 dan rekomendasi medis apa yang perlu diikuti.
Jangan ketinggalan pula untuk melakukan screenshot Kode QR yang diberikan dan menyimpan hasil tes dengan menekan tombol unduh. Kedua langkah ini penting lho, Smartcitizen, supaya hasil tes yang kamu lakukan di JakCLM bisa kamu pantau kemudian hari. Sebagai informasi, masa berlaku hasil tes adalah tujuh hari. Untuk memperpanjang, siswa bisa mengulangi proses tes yang sama.
Pengujian risiko mandiri dengan JakCLM membutuhkan koneksi internet. Lalu, bagaimana jika ada siswa yang rumahnya tidak tersambung atau sulit mendapatkan akses internet? Tenang, karena Pemprov DKI punya program Internet untuk Semua, dengan sebutan keren JakWifi. Program ini bisa dimanfaatkan masyarakat, khususnya para pelajar, untuk mengakses internet melalui jaringan Wi-Fi publik yang tersedia di Jakarta secara gratis.
[JakWifi: Cara Pintar Mengakses Wi-Fi Publik di Jakarta]
Yuk, sama-sama lindungi kesehatan para pelajar Jakarta untuk generasi mendatang yang cemerlang!