Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan sejumlah langkah untuk menangani pandemi virus corona di ibu kota. Salah satunya dengan kehadiran Posko Tim Tanggap Covid-19 di command center Dinas Kesehatan Jakarta. Selain untuk memantau kondisi dan situasi terkini, posko yang sudah beroperasi sejak 2 Maret ini juga memiliki fungsi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19.
Di command center ini, tim dari posko Covid-19 berbagi ruangan dan berkolaborasi dengan tim SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu) yang salah satu tugasnya adalah mengirimkan unit AGD (Ambulans Gawat Darurat) ke lokasi pelapor jika dibutuhkan. Agar bisa berjalan optimal, command center dibekali beberapa fasilitas atau perangkat penunjang, apa sajakah itu?
Monitor Raksasa Bantu Pemantauan
Selain perangkat-perangkat standar seperti komputer dan alat komunikasi untuk menerima telepon dari masyarakat, command center juga dilengkapi dengan satu monitor raksasa untuk membantu pemantauan. Monitor tersebut menampilkan beragam informasi, salah satunya adalah status pemantauan Covid-19, baik yang masih berada dalam status ODP (Orang Dalam Pemantauan) maupun PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
Buat informasi kamu nih Smartcitizen, ODP adalah status yang diberikan kepada orang dengan gejala demam atau ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) dan punya riwayat bepergian ke negara terjangkit Covid-19 dalam 14 hari terakhir. ODP juga berlaku untuk orang tanpa gejala yang pernah melakukan kontak dengan orang terkonfirmasi positif
Covid-19
.
Sementara PDP diberikan kepada orang yang mengalami demam atau ISPA dan sudah sampai menunjukkan gejala pneumonia ringan ataupun berat. Data mengenai status ODP dan PDP ini akan diperbarui oleh Dinkes DKI dan dirilis kepada masyarakat setiap satu hari sekali pada jam 6 sore WIB melalui portal resmi pemantauan
Covid-19
di Jakarta, corona.jakarta.go.id.
Melihat Posisi Ambulans Melalui GPS
Selain jumlah status pemantauan ODP dan PDP, data GPS dari ambulans yang berpatroli di Jakarta juga ikut ditampilkan secara real-time. Ditambah dengan tayangan langsung kondisi jalanan Jakarta dari kamera CCTV (closed circuit television), data ini memungkinkan petugas untuk merespons lebih cepat jika mendapat panggilan darurat dari masyarakat.
Untuk penanganan pandemi
Covid-19, Dinkes DKI sudah menyiapkan satu ambulans khusus dan lima ambulans cadangan sebagai langkah antisipasi. Petugas yang ditugaskan untuk melakukan penjemputan juga dilengkapi dengan pakaian “astronot” atau pakaian APD (Alat Pelindung Diri) untuk mencegah penularan dari pasien yang diduga terjangkit
Covid-19
.
Lampu Tiga Warna di Bilik Petugas
Setiap bilik petugas SPGDT yang ada di command center juga dipasangi lampu tiga warna, merah-kuning-hijau. Tapi ini bukan lampu lalu lintas ya Smartcitizen, melainkan menjadi penanda kegiatan yang sedang dilakukan oleh petugas di bilik tersebut.
Warna merah berarti petugas meminta bantuan dari dokter jika petugas tersebut menemukan kesulitan dalam menindaklanjuti laporan telepon yang masuk. Selain lampu merah menyala, suara alarm juga akan terdengar untuk menarik perhatian di ruangan. Lampu hijau akan menyala saat petugas sedang melayani telepon dari masyarakat atau ketika sedang melakukan perekapan data. Sementara lampu kuning menjadi tanda bilik sedang kosong, contohnya ketika petugas sedang beristirahat.
Melayani Masyarakat Selama 24 Jam
Posko COVID-19 di command center beroperasi selama 24 jam, dengan pembagian tiga sif yang masing-masing diisi oleh enam petugas. Selain kontak 112 dan 119 Ani Ruspitawati, Penanggung Jawab Posko
Covid-19
, mengatakan, masyarakat juga bisa menghubungi nomor posko di 0813-8837-6955 untuk segala kebutuhan informasi mengenai
Covid-19
. “Bisa dihubungi lewat telepon dan juga Whatsapp,” terangnya. Simpan nomornya ya Smartcitizen dan nggak usah khawatir kalau misalnya kamu punya pertanyaan meskipun sudah tengah malam. Ayo kita lawan penyebaran virus corona dengan tetap waspada dan menjaga kesehatan!