LAYANAN DARURAT COVID-19
112
0813 8837 6955

Beranda > Artikel > 5 Mitos Vaksin dan Faktanya yang Harus Kamu Tahu

5 Mitos Vaksin dan Faktanya yang Harus Kamu Tahu

Tiffany Aisyah Septiana

06 April 2021

Kehadiran vaksin Covid-19 menjadi semangat untuk kita yang sudah  satu tahun lebih bertahan di tengah pandemi ini. Vaksinasi dilakukan untuk mencegah Covid-19 menginfeksi tubuh kita. Bisa juga dikatakan vaksinasi adalah pelengkap protokol kesehatan agar kita semakin dijauhkan dari Covid-19.

[Alasan Mengapa Harus Ikut Vaksinasi Covid-19]

Namun sayangnya, beredar berbagai hoaks yang membuat banyak orang menolak vaksinasi. Kabar bohong tersebut berasal dari pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan keraguan terhadap vaksin Covid-19. Padahal, vaksin yang diberikan kepada masyarakat sudah dijamin keamanan dan kehalalannya, lho. Biar lebih yakin, kamu simak deh 5 mitos dan fakta vaksinasi Covid-19 yang sering menjadi perbincangan masyarakat. 

Kekebalan Tubuh Alami Lebih Baik daripada Kekebalan dari Vaksin

 

Infeksi penyakit memiliki beberapa komplikasi serius. Berbagai risiko bisa ditimbulkan dari suatu penyakit. Vaksinasi bertujuan merangsang sistem imun tubuh kita untuk menghasilkan respons kekebalan yang sama dengan infeksi alami. 

Vaksinasi juga untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity). Beragam populasi yang menghuni wilayah luas sangat membutuhkan vaksinasi, untuk mencegah penyakit menular seperti Covid-19. Risiko tertular akan berkurang berkat kandungan yang kita terima dari vaksin Covid-19.

Vaksin Covid-19 Bisa Mengubah DNA

Saat ini terdapat beragam jenis vaksin Covid-19 yang telah diizinkan di dunia, salah satunya adalah vaksin messenger RNA (mRNA). Vaksin mRNA memang dibuat menggunakan teknologi genetik, namun tidak mempengaruhi DNA seseorang dengan cara apa pun. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menjelaskan, mRNA dalam vaksin  mengajarkan sel kita cara membuat protein yang memicu respons imun. mRNA dari vaksin Covid-19 tidak pernah memasuki inti sel dimana DNA kita disimpan. Oleh karena itu mRNA tidak dapat memengaruhi atau berinteraksi dengan DNA kita dengan cara apa pun. Sebaliknya, vaksin mRNA Covid-19 bekerja dengan pertahanan alami tubuh untuk mengembangkan kekebalan terhadap penyakit secara aman. 

Vaksin Bisa Membuat Seseorang Terinfeksi Covid-19

Banyak mitos menyebar bahwa vaksin Covid-19 bisa membuat seseorang terinfeksi Covid-19. Faktanya tidak. Vaksin Covid-19 yang resmi dan direkomendasikan atau vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan terbukti tidak mengandung virus hidup yang menyebabkan Covid-19. Karena itu, kamu tidak perlu khawatir akan terjangkit Covid-19 setelah vaksinasi.

Vaksin yang kita terima akan membentuk sistem kekebalan di dalam tubuh, sehingga tubuh akan mudah mengenali dan melawan virus yang menyebabkan Covid-19. Pembentukan sistem kekebalan tubuh inilah yang dapat menimbulkan beberapa gejala ringan seperti demam. Gejala ini normal dan sebagai pertanda bahwa tubuh kamu sedang membangun perlindungan terhadap virus penyebab Covid-19. Jadi, kamu tidak perlu takut, ya. 

Jika tubuh kamu merespons imun dari vaksin yang diterima, ada kemungkinan kamu positif saat melakukan tes antibodi. Tes antibodi yang kamu dapatkan menunjukkan kamu pernah terinfeksi sebelumnya dan mungkin memiliki tingkat perlindungan terhadap virus. 

Vaksin Mengandung Racun dan Menyebabkan Efek Samping Berlebihan

Beberapa waktu lalu, terdapat kabar bohong (hoaks) bahwa vaksinasi Covid-19 menimbulkan kematian. Faktanya tidak. Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) mengatakan, sejauh ini vaksin Covid-19 tidak berefek samping yang berbahaya.

Kandungan yang ada dalam vaksinasi memang menimbulkan efek samping, seperti demam ringan, nyeri atau kemerahan di lokasi penyuntikan vaksin, kelelahan, sakit kepala, serta nyeri otot dan sendi di sekitar area suntikan. Namun, beberapa efek samping di atas merupakan efek samping ringan yang umumnya bisa sembuh dengan sendirinya.

Penyintas Covid-19 Tidak Harus Vaksinasi

Jika kamu sempat dirawat karena Covid-19 dengan antibodi monoklonal atau plasma pemulihan, kamu harus menunggu 90 hari sebelum mendapatkan vaksin Covid-19. Kamu bisa konsultasikan dengan dokter di fasilitas kesehatan tempat kamu dirawat untuk pertanyaan lebih lanjut mengenai kelayakan mendapatkan vaksin Covid-19.

Nah, sekarang kamu jadi tahu kan beberapa mitos dan fakta vaksinasi Covid-19. Jangan gampang percaya ketika menemukan informasi yang belum jelas, ya. Dengan vaksinasi kita berupaya mengakhiri pandemi ini, sehingga bisa hidup normal kembali. 

Kamu bisa mengecek jadwal vaksinasi dan mengetahui informasi terkait Covid-19 di Jakarta, melalui aplikasi JAKI yang bisa kamu unduh di Google Play Store dan Apple App Store, atau website corona.jakarta.go.id. Jangan mudah termakan kabar burung yang belum atau tidak jelas kebenarannya, ya.

Vaksinasi Covid-19

Bagikan :


Penulis

Tiffany Aisyah Septiana

Not a good writer, just a random writer.

Artikel Terkait

Ngobrol Jakarta #17: Bantu Sesama dengan Program KSBB Jakarta

26 Mei 2020

https://smartcity.jakarta.go.id/blog/499/apa-yang-membuat-ksbb-beda

14 Mei 2020

Belajar Bersama Jakarta: Fasilitasi Riset Covid-19 di Jakarta

09 Juli 2020

Sehari Bersama Petugas Ambulans Gawat Darurat DKI Jakarta

20 Agustus 2021

Akses Ruang Publik di Jakarta dengan Status Vaksinasi Digital

19 Agustus 2021