Buat para Smartcitizen yang saat ini lagi #DiRumahAja, ada kabar gembira nih. Mulai sekarang, kamu nggak perlu lagi bingung dan capek mencari kebutuhan bahan-bahan pokok karena Perumda Pasar Jaya sudah membuka layanan pemesanan dan pembelian melalui sistem daring (online). Langkah ini tentunya sejalan dengan imbauan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membatasi pergerakan di luar rumah. Selain memudahkan masyarakat Jakarta dalam memenuhi kebutuhan esensial, layanan daring yang dibuka Pasar Jaya juga diharapkan dapat membantu menekan laju penyebaran pandemi COVID-19 di ibu kota.
"Salah satu tantangan utama ketika tinggal di rumah kemudian harus memenuhi kebutuhan adalah mekanisme untuk mendapatkannya, distribusinya. Karena itu, kita membuat sebuah program yang insyaAllah masyarakat bisa memanfaatkannya untuk belanja secara jarak jauh. Jadi, masyarakat di Jakarta bisa membeli kebutuhan-kebutuhannya di pasar secara langsung, menelepon setiap pedagang yang ada di pasar itu," tutur Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
[Jakarta Tanggap COVID-19: Kenapa Harus #DiRumahAja Selama 14 Hari?]
Berinteraksi Tanpa Tatap Muka
Untuk melakukan pemesanan dan pembelian secara daring, kamu bisa memulainya dengan mengunjungi situs belanja.pasarjaya.co.id atau akun Instagram resmi Pasar Jaya. Di sana, kamu akan menemukan daftar pedagang beserta nomor telepon yang bisa kamu hubungi. Jenis kebutuhan pokok yang ditawarkan pun beragam, seperti buah-buahan, sayur mayur, daging, aneka bumbu atau rempah, tepung, telur, dan beras. Bahkan beberapa pedagang juga menawarkan produk non-konsumsi seperti peralatan untuk membuat kue dan alat listrik. Jadi, soal pilihan dan ketersediaan barang, Smartcitizen nggak perlu khawatir.
Berkolaborasi dengan Ojek Daring
Meski terhubung lewat sambungan telepon, kamu masih bisa lho melakukan tawar menawar dengan pedagang layaknya saat berada di pasar. Ketika kamu dan pedagang sudah sepakat dengan harganya, pastinya muncul pertanyaan, “diantar pakai apa?” Tenang, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan bahwa pihaknya sudah berkolaborasi dengan jasa ojek daring agar barang belanjaan bisa diantarkan langsung ke tempat tinggal si pembeli.
"Kita sampaikan kepada pedagang semuanya agar segera kemudian memastikan handphone-nya tetap standby. Karena memang prosesnya tetap terjadi. Tetap terjadi jual beli. Tetap terjadi tawar menawar. Dan baru kemudian fungsi pengantaran dari ojek online akan menyampaikan barangnya kepada pelanggan. Jadi sangat sederhana. Mudah-mudahan ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta dan kemudian gerakan ekonomi kecilnya pedagang pasar juga tetap bisa dijaga," jelas Arief.
Perlu dicatat nih Smartcitizen, untuk saat ini, metode pengantaran merupakan kesepakatan antara pembeli dan pedagang. Jadi pastikan kamu memberikan informasi seperti alamat rumah setepat mungkin agar tidak terjadi kesalahan ya.
Belanja Pintar dengan JAKI
Selain nomor telepon yang dimiliki masing-masing pedagang, setiap pasar yang terlibat dalam layanan ini juga menyediakan hotline center yang siap menjawab pertanyaan dari masyarakat. Yang perlu diingat Smartcitizen, meski bisa dilakukan dari rumah, kamu tetap harus memperhatikan jam operasional pasar, yakni pukul 08.00 - 12.00 WIB.
Nah, untuk menghemat waktu dan agar kamu nggak terlalu lama bertanya-tanya soal harga kepada pedagang, ada satu lagi nih tips jitu buat kamu. Melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI), kamu bisa menggunakan fitur JakPangan untuk terlebih dahulu mengecek harga komoditas sebelum melakukan pemesanan. Daftar harga yang tercantum merupakan hasil integrasi dengan Info Pangan Jakarta dari Pasar Jaya dan selalu diperbarui setiap harinya pada pukul 10 pagi.
[Selalu Siaga Pandemi COVID-19 bersama JAKI]
Kemudahan berbelanja kebutuhan pokok dengan sistem daring menjadi salah satu wujud tidak pernah berhentinya inovasi dari pemerintah meski sedang berada di tengah situasi sulit seperti sekarang ini. Jadi, yuk kita manfaatin layanan belanja dari rumah sebaik mungkin. Karena selain untuk meredam penambahan kasus COVID-19, kamu juga akan membantu para pedagang di pasar untuk tetap mendapat penghasilan selama pandemi.