Sebagai manusia yang hidup pada zaman informasi dan teknologi, kita sudah sangat terbiasa dengan berbagai pemecah masalah yang berada di genggaman tangan. Mengambil smartphone untuk menelusuri sesuatu bila ada yang ingin diketahui sudah sealami menarik dan membuang napas. Semua aspek kehidupan masa ini sudah tenggelam dalam lautan interkonektivitas, dari saat bangun pagi hingga jelang tidur malam.
Sama halnya dengan kehidupan seorang Smartcitizen di Jakarta. Mungkin kamu juga merupakan salah satu dari mereka. Kamu pasti sudah mengunduh berbagai aplikasi di smartphone-mu yang bisa membantu kehidupan sehari-hari. Terutama sekarang ketika kita sedang menjalani masa transisi dari periode Permbatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada masa pandemi. Walau mungkin kamu senang akhirnya bisa kembali keluar rumah, Smartcitizen harus tetap berhati-hati dan mempraktikkan protokol Covid-19.
Sebagai Smartcitizen Jakarta, kamu sudah memiliki layanan satu pintu untuk semua kebutuhan sehari-harimu, yakni aplikasi Jakarta Kini (JAKI). Dengan fitur-fiturnya yang beragam, kamu bisa membuka JAKI kapan saja dan akan selalu merasa terbantu. Selain fitur-fitur yang sudah ada, JAKI juga telah berkolaborasi dengan developer lain, sehingga aplikasi dan situs mereka dapat diakses langsung dari JAKI. Pada intinya, JAKI merupakan sebuah kumpulan asisten digital yang kamu butuhkan sebagai warga Jakarta. Jadi bagaimana cara JAKI membantumu sehari-hari? Yuk kita cari tahu!
Membaca Berita Pagi dengan JakWarta
Kamu mendengar dering alarm seraya membuka kelopak mata yang masih berat. Sudah jam 6 pagi, kamu perlu bersiap-siap keluar rumah. Kamu mengambil smartphone untuk mematikan alarm, lalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah tubuh merasa segar, kamu menyiapkan sarapan dan duduk di meja makan. Satu tangan memegang sendok, tanganmu yang satu lagi menggenggam smartphone dan membuka aplikasi JAKI. Penasaran tentang berita seputar Jakarta hari ini, kamu sentuh ikon berbentuk koran yang berlabel JakWarta dan mulai menggeser-geser ibu jari di layar telepon seluler.
Kamu baca artikel dari Berita Jakarta mengenai taman yang sudah dibuka kembali dan bagaimana usaha-usaha menerapkan protokol baru dalam rangka PSBB masa transisi. Menggulirkan halaman ke bawah, ada postingan dari Dinas Sumber Daya Air yang menunjukkan tinggi muka air di berbagai wilayah Jakarta serta laporan cuaca di ibu kota. Kamu barangkali tidak begitu khawatir, karena sekarang memang bukan musim hujan. Tapi kamu mungkin masih ingat pada Februari 2020 lalu, saat kamu sering mengecek JAKI untuk mengetahui wilayah mana saja yang terdampak banjir. Kini laporan cuaca berkata cerah di ibu kota. Matahari di luar rumah bersinar terang melewati jendela.
Berbelanja Jadi Mudah dengan JakPangan dan Pasar Jaya Online
Seraya menelan suapan terakhir sarapanmu, kamu tiba-tiba ingat bahwa telur dan sayuran di kulkas sudah habis. Sudah saatnya kamu harus berbelanja. JAKI masih di ujung jari, kamu kembali ke halaman beranda dan menekan ikon JakPangan. Layar langsung menampilkan foto sekarung beras, bawang putih, bawang merah, cabe rawit, margarin, ikan, dan masih banyak lagi. Semua harga bahan pangan tersebut tertera di bawahnya. Kamu mencari-cari gambar telur dan melihat harga rata-ratanya hari ini adalah Rp25.000. Proses yang sama kamu lakukan untuk semua bahan pangan yang sedang kamu butuhkan. Tak lama kemudian, sambil menghitung dengan kalkulator, kamu sudah tahu berapa harga total yang perlu dibayar untuk kebutuhan panganmu.
Melihat jam, kamu sadar bahwa tidak ada waktu untuk belanja di pasar dan pada saat sekarang memang lebih baik menghindari wilayah yang banyak orang. Jadi, kamu membuka belanja.pasarjaya.co.id untuk memesan semua kebutuhanmu. Di situs tersebut kamu memilih pasar yang biasanya dikunjungi dan melihat daftar nomor telepon para pedagang, tercantum juga nama-nama mereka dan bahan pangan yang mereka jual. Satu per satu kamu menelepon pedagang langgananmu, lalu menyebutkan pesanan belanjamu. Kamu merasa lega karena semua bahan pangan bisa datang hari ini, tanpa perlu pergi ke pasar.
Pulang Pergi dengan Trafi
Krisis makananmu sudah terselesaikan, sekarang waktunya berangkat kerja. Kamu rapikan rambut dan pakaian serta menyelempangkan tas. Sebelum keluar, kamu tekan ikon Trafi di aplikasi JAKI dan dibawa ke situs Trafi. Kamu masukkan alamat rumah dan alamat kantor tujuan. Secepat kilat, muncul sejumlah rute tercepat dari rumahmu menuju kantor melalui bus TransJakarta atau kereta Commuter Line. Kamu lihat bahwa kamu bisa sampai ke kantor dalam satu jam kalau kamu naik TransJakarta. Sambil mengecek saku agar tidak meninggalkan dompet dan kunci, kamu berjalan menuju pintu depan. Sesudah sekian lama terkurung di dalam rumah, menghirup udara luar terasa segar.
Laporkan Masalah dengan JakLapor
Dalam perjalanan menuju halte TransJakarta, kamu melihat segerombol orang yang berkerumun di pinggir trotoar. Ada sekitar sepuluh orang yang berdiri berdekatan di situ sambil mengobrol. Bahkan tak seorang pun dari mereka mengenakan masker. Kamu tahu bahwa ini berisiko bagi kesehatan mereka serta pejalan kaki lain yang melintasi trotoar ini. Jadi, kamu datangi mereka, lalu mengimbau agar tidak berkerumun dan tak menghalangi trotoar. Namun, mereka hanya mengangguk-angguk, seperti sama sekali tidak mendengar perkataanmu.
Jelas kata-katamu masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri mereka, sehingga kamu keluarkan smartphone untuk membuka JAKI. Dengan menekan tombol kamera di bawah tengah layar, kamu diam-diam memotret kerumunan itu. Selanjutnya kamu perlu memilih kategori yang sesuai untuk laporanmu, jadi kamu memilih Gangguan Ketenteraman dan Ketertiban. Setelah menulis deskripsi singkat untuk laporanmu, kamu tekan tombol kirim. Kamu sedikit menjauh ketika melewati kerumunan itu, kemudian melanjutkan perjalanan menuju halte.
Seharian kamu kembali mengecek JAKI, untuk melihat perkembangan laporanmu yang diterima kelurahan dan akhirnya sampai di kepolisian. Beberapa jam kemudian, kamu lihat sepasang petugas sudah turun ke lokasi kerumunan tadi, kemudian mengimbau orang-orang itu untuk bubar. Petugas itu pun mengambil gambar sebagai bukti bahwa kerumunan sudah dibubarkan.
Cek Kesehatan dengan JakCLM
Pada penghujung hari, kamu dalam perjalanan pulang dari kantor. Saat sedang duduk di bus, kamu mulai merasa pusing. Bus sampai di halte, kamu pun turun dan berjalan pulang. Angin malam berhembus, sampai kami menggigil, batuk, dan bersin. Untungnya tidak ada orang lain di sekitarmu dan kamu sudah memakai masker. Tiba-tiba terdengar suara notifikasi dari smartphone-mu, kamu merogoh saku untuk mengeluarkannya. Notifikasi itu datang dari JAKI dan menunjukkan informasi terbaru tentang jumlah kasus Covid-19 di Jakarta. Jumlah kasus positif sedikit naik, tapi jumlah pasien yang sembuh naik juga. Kamu batuk lagi dan pikiranmu mulai mengembara. Jangan-jangan kamu tertular virus korona? Mungkinkah kamu tertular dari salah seorang teman kantor atau penumpang dalam bus?
Sesampai di rumah, kamu meminum segelas air putih. Untuk mengusir rasa panik, kamu buka JAKI dan menekan ikon JakCLM (Corona Likelihood Metric). Kamu merasa perlu mengikuti tes Kalkulator COVID-19, agar mendapat jawaban yang jelas apakah kamu tertular virus korona atau tidak. Kamu tekan tombol ‘Ikuti Tes’. Kamu isi semua data diri yang perlu disertakan, lalu diminta untuk mengecek suhu tubuh. Beruntung suhu tubuhmu normal, dengan suhu 37℃. Berikutnya, kamu memilih gejala-gejala yang kamu alami dari daftar gejala yang tersedia. Kamu memilih batuk, pilek, dan sakit kepala. Kamu juga ditanyakan tentang kontak dengan pasien Covid-19 serta sejarah bepergian ke wilayah terjangkit dalam 14 hari terakhir. Dua-duanya kamu jawab ‘tidak’. Beberapa saat kemudian, hasil tesmu muncul di layar. Kamu menghela napas lega saat melihat hasilnya bahwa kamu tidak tertular Covid-19. Kamu juga disarankan untuk istirahat yang cukup, makan sehat, olahraga rutin, menjaga jarak 2 meter dari orang lain, serta sering mencuci tangan dengan sabun. Kamu ingat-ingat semua saran tersebut. Hatimu kembali tenang karena JAKI. Kamu mandi, makan malam, cuci tangan lalu berbaring di kasur. Kamu segera menutup mata, tak sabar untuk bangun esok hari.
Begitulah rasanya sehari dengan JAKI. Teknologi dan interkonektivitas telah memberkati kita banyak kemudahan. Pada masa transisi ini, kita perlu memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin, untuk menjaga kesehatan diri maupun orang lain, agar hidup aman serta produktif. Smartcitizen, kamu pun bisa merasakan sehari bersama JAKI dengan mengunduh dari Google Play Store atau App Store.