LAYANAN DARURAT COVID-19
112
0813 8837 6955

Beranda > Artikel > Kasus Covid-19 di Jakarta selama PSBB Transisi

Kasus Covid-19 di Jakarta selama PSBB Transisi

Aditya Gagat Hanggara

22 Juli 2020

Jakarta kembali bergerak, Jakarta kembali menggeliat. Pedagang kembali ke pasar, karyawan kembali ke kantor, warga kembali ke pusat perbelanjaan dan rumah ibadah, walau semuanya dengan kapasitas yang masih dibatasi.

Sejak awal pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi pada 4 Juni 2020, Pemprov DKI Jakarta selalu menekankan bahwa pembukaan sejumlah sektor harus dibarengi dengan kedisiplinan tinggi untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Penerapan 3M (Mencuci tangan, Memakai Masker, dan Menjaga Jarak) terus digaungkan, demi membangun kesadaran warga tentang betapa penting gaya hidup sehat di tengah pandemi.

Langkah-langkah antisipatif sudah disiapkan pemerintah. Namun, jika kita melihat grafik yang ditampilkan pada laman data di situs corona.jakarta.go.id, terlihat jumlah kasus positif Covid-19 di ibu kota masih menunjukkan penambahan yang cukup signifikan. 

Mengapa Jumlah Pasien Positif Masih Bertambah di Jakarta?

Smartcitizen, hingga kini Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih terus berusaha untuk mengidentifikasi titik-titik penyebaran kasus baru di Jakarta. Upaya tersebut tidak pernah berkurang selama masa transisi. Dinkes bahkan makin gencar dalam mencari warga yang terindikasi terpapar Covid-19 lewat beragam metode. Salah satunya adalah pencarian berdasarkan active case finding. Sesuai dengan namanya, metode ini membuat Pemprov DKI Jakarta aktif mencari orang-orang yang berstatus kasus konfirmasi tanpa gejala.

Dinkes meyakini, bila langkah tersebut tidak dilakukan, maka laju penyebaran kasus dapat meningkat lebih tajam. Lantaran kasus konfirmasi tanpa gejala berkeliaran bebas, sehingga tidak menyadari bahwa mereka ikut menularkan Covid-19 kepada orang lain. Active case finding juga tidak diterapkan secara acak, tetapi terukur dengan prioritas tempat-tempat keramaian seperti pasar.

Dengan jumlah tes yang diperbanyak, maka tidak heran jika penambahan pasien positif masih bertambah. Seperti dijelaskan Pemprov DKI Jakarta pada 8 Juli 2020 lalu, ketika tercatat penambahan kasus positif sebanyak 344 orang di ibu kota. Dari angka tersebut, sebanyak 257 kasus baru diidentifikasi melalui metode active case finding serta contact tracing. 

Selain itu, sebagai pintu gerbang negara, Jakarta juga rawan penambahan kasus yang tinggi. Saat itu terungkap, ada 51 WNI yang positif Covid-19 mendarat dari luar negeri dan berdomisili di berbagai provinsi. Mengingat Jakarta menjadi titik transit pertama, maka mereka harus terlebih dahulu menjalani isolasi di ibu kota. Adapun 36 pasien baru lainnya merupakan angka akumulasi yang belum dilaporkan dari salah satu laboratorium di Jakarta.

Bagaimana Kita Bisa Menekan Penyebaran?

Jumlah kasus positif Covid-19 yang masih bertambah di Jakarta menjadi pengingat pula buat kita, agar jangan pernah lengah selama pandemi. Oleh karena itu, Smartcitizen harus selalu patuh dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan ya. Kamu mesti terus menerapkan dan mengingatkan orang lain tentang gerakan 3M, yakni:

Memakai masker

Beberapa sektor termasuk perkantoran kembali dibuka pada masa transisi. Sebagian dari Smartcitizen mungkin sudah mendapat jadwal untuk kembali masuk ke kantor. Nah, buat kamu yang akan bepergian atau beraktivitas di luar rumah, jangan lupa untuk selalu memakai masker ya. Ketahui juga tata cara pemakaian yang benar, yaitu menutupi hidung dan mulut.

Mencuci tangan

Langkah ini juga harus sering diterapkan di luar masa pandemi sekalipun. Apalagi sekarang, jangan ragu-ragu menyisihkan waktu untuk mencuci tangan. Terutama setelah menyentuh atau memegang benda yang sering disentuh pula oleh orang lain, seperti gagang pintu, telepon kantor, dan tombol elevator.

Menjaga jarak

Pada masa transisi ini, kamu akan kembali bertemu dengan orang lain, seperti rekan kerja di kantor. Setelah lama bekerja dari rumah, pasti kamu sudah nggak sabar untuk bisa kembali berbincang secara tatap muka dengan teman-temanmu. Tapi ingat ya, Smartcitizen, kamu harus selalu menjaga jarak. Pastikan ada jarak minimal satu meter setiap kali kamu berinteraksi dengan orang lain.

Jika 3M bisa kamu terapkan dengan baik dan rutin, maka risiko penularan Covid-19 akan bisa ditekan seminimal mungkin. 

Kamu juga bisa membantu pengawasan protokol kesehatan dengan melaporkan setiap pelanggaran yang kamu temui selama masa transisi, misalnya tempat kerja dan rumah makan yang melebihi batasan 50% persen kapasitas. Aduan seperti itu lalu bisa kamu sampaikan melalui fitur JakLapor yang ada di aplikasi JAKI (Jakarta Kini).

Bicara soal JAKI, sekarang lagi hangat-hangatnya nih kita membahas tentang fitur JakCLM. Fitur ini berguna banget saat kamu merasakan gejala yang mirip dengan Covid-19. Yang perlu kamu lakukan adalah cukup mengisi identitas diri, kemudian menjawab semua pertanyaan klinis secara lengkap dan jujur. Pada akhir pemeriksaan, kamu akan mendapat rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatanmu. Jika kamu termasuk dalam kategori tidak aman, ikuti anjuran yang diberikan ya, Smartcitizen,  termasuk imbauan untuk tetap di rumah dan tidak bepergian atau beraktivitas di luar.

Smartcitizen, perjuangan kita melawan Covid-19 belumlah usai. Masih panjang perjalanan yang harus kita lewati. Jadi, selama masa pandemi ini, jangan pernah lelah untuk menjaga kedisiplinan dan membangun kesadaran bersama. Selalu taati protokol kesehatan, demi mewujudkan Jakarta yang pulih sepenuhnya dari pandemi!

PSBB Transisi
Kasus Covid-19

Bagikan :


Penulis

Aditya Gagat Hanggara

Aditya Gagat adalah lulusan Teknik Informatika dari Binus University yang saat ini menjadi salah satu Content Writer di Jakarta Smart City. Gemar mengamati isu transportasi, olahraga, teknologi dan sains, ia memulai karier Jurnalistik bersama media internasional Motorsport.com pada 2016-2019. Saat ini ia terfokus pada topik kesehatan, khususnya mengenai penanggulangan pandemi Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.

Artikel Terkait

Strategi Dinkes DKI Memutus Rantai Pandemi Covid-19

09 Juli 2020

Vaksin Booster untuk Lansia, Apa yang Perlu Diperhatikan?

08 Februari 2022

Dinamika Kasus Covid-19 dengan Penambahan Kapasitas Tes PCR

08 Agustus 2020

Lihat Data Ketersediaan Tempat Tidur RS Rujukan Covid-19 di JAKI

17 Februari 2021

5 Mitos Vaksin dan Faktanya yang Harus Kamu Tahu

06 April 2021