Setelah masyarakat lanjut usia, kini saatnya masyarakat usia 18 tahun ke atas ikut ambil bagian dalam program vaksinasi Covid-19 di Jakarta. Tahukah kamu? Pada program vaksinasi massal kali ini, Pemprov DKI Jakarta menggunakan tipe vaksin AstraZeneca per 5 Mei 2021 sesuai dengan siaran pers yang beredar. Sebelum mengikuti vaksinasi, ada baiknya kamu mengenal lebih dulu tentang vaksin AstraZeneca melalui ulasan di bawah ini.
[Kenalan dengan Berbagai Tipe Vaksin Covid-19 di Sini]
Fakta Seputar AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca atau yang juga dikenal dengan Vaksin Oxford dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi asal Inggris bersama beberapa peneliti dari Universitas Oxford. Jika vaksin Sinovac memanfaatkan virus Corona nonaktif untuk memicu antibodi, vaksin tipe AstraZeneca dengan metode yang lebih mutakhir memanfaatkan virus hasil modifikasi untuk membentuk antibodi. Penggunaan vaksin AstraZeneca dengan cara disuntikkan ke dalam otot sebanyak dua kali dalam jangka waktu 8 hingga 12 minggu, sesuai anjuran World Health Organization (WHO).
Untuk memenuhi kebutuhan vaksin dunia, produksi vaksin AstraZeneca juga dilakukan di luar Eropa. Di Asia, vaksin ini diproduksi di India dan Korea Selatan yang kemudian diimpor ke Indonesia. Saat ini, vaksin AstraZeneca telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sejak 22 Februari 2021. Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan Fatwa Nomor 14 Tahun 2021 yang memperbolehkan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk keperluan mendesak. Berdasarkan pernyataan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), vaksinasi massal menggunakan vaksin AstraZeneca masih diperuntukkan bagi masyarakat usia minimal 18 tahun ke atas.
Siapa Saja Pengguna AstraZeneca?
Sesuai dengan asal kemunculannya, vaksin AstraZeneca banyak digunakan di benua Eropa, salah satunya di Inggris. Vaksin AstraZeneca juga digunakan negara-negara di benua Australia, Afrika, serta Asia seperti Vietnam, India, Malaysia, Filipina, Taiwan, Korea Selatan, dan saat ini Indonesia. Negara-negara tersebut menggunakan vaksin AstraZeneca karena manfaatnya yang terbukti mampu mengurangi gejala penderita Covid-19.
Di Indonesia, pendistribusian vaksin AstraZeneca sempat mengalami penyetopan pada batch (kumpulan produksi) CTMAV547 untuk pengujian toksisitas dan sterilitas oleh BPOM. Namun, hingga saat ini, berdasarkan data Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI), belum pernah ada kejadian meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Karena itu, Kemenkes RI memberikan pernyataan atas keamanan vaksin AstraZeneca dan akan tetap melanjutkan proses vaksinasi menggunakan vaksin tipe ini.
Efikasi dan Efek Setelahnya
Berdasarkan keterangan yang dirangkum dari WHO, efikasi terbaik vaksin AstraZeneca mencapai 63,09% pada dosis kedua setelah interval 12 minggu dari dosis pertama. Vaksin tipe ini, terbukti dapat mengurangi gejala Covid-19 yang seringkali timbul pada orang yang terinfeksi Covid-19. Namun demikian, ada beberapa kondisi yang menyebabkan kontraindikasi vaksin AstraZeneca. Seperti alergi terhadap vaksin atau komponen vaksin, serta riwayat alergi berat (anafilaksis) pada pemberian dosis pertama vaksin AstraZeneca.
Kejadian ikutan pasca vaksinasi yang sangat umum (di atas 10%) biasanya bersifat ringan seperti pusing, mual, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri di tempat suntikan, kelelahan, malaise, dan demam. Namun, jika mengalami keluhan berlanjut, peserta vaksinasi disarankan untuk segera menghubungi petugas kesehatan atau datang ke fasilitas pelayanan kesehatan.
[Perhatikan Hal-hal Berikut Ini Setelah Divaksin Covid-19]
Setelah mengenal vaksin AstraZeneca lebih dalam, sudah siapkah kamu menjadi pasukan melawan pandemi Covid-19? Jika saat ini usiamu 18 tahun ke atas, segera daftar vaksinasi Covid-19 melalui aplikasi JAKI yang bisa di-download di Google Play Store maupun App Store. Setelah divaksin, jangan lupa tetap terapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan selalu jalankan protokol kesehatan. Sampai jumpa lagi setelah pandemi berakhir, ya.