LAYANAN DARURAT COVID-19
112
0813 8837 6955

Beranda > Artikel > Tren Kasus Covid-19 di Jakarta Selama Pekan Awal Februari 2022

Tren Kasus Covid-19 di Jakarta Selama Pekan Awal Februari 2022

Syora Alya Eka Putri

11 Februari 2022

Belakangan ini, pemberitaan mengenai kasus Covid-19 kembali mengkhawatirkan. Pasalnya, kehadiran varian Omicron yang masuk ke Indonesia pada Desember 2021 silam, kini membuat kasus Covid-19 kembali meningkat. Oleh karena itu, Smartcitizen perlu mewaspadai perkembangan kasus Covid-19 di Jakarta. Seperti apa ya tren kasus Covid-19 pada seminggu? 


Kasus Covid-19 di Jakarta 


sumber: @dkijakarta


Selama sepekan terakhir atau pada pekan awal Februari 2022, jumlah kasus positif Covid-19 meningkat setiap pekan. Bahkan, pada periode 31 Januari-6 Februari, terdapat 80.300 kasus positif di Jakarta. Apabila dibandingkan dengan periode 10-16 Januari, terdapat 3,760 kasus positif. Hal tersebut menunjukkan kenaikan kasus positif yang signifikan di Jakarta, yakni lebih dari 75.000 kasus. Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, peningkatan ini disebabkan active case finding dan varian Omicron yang cepat menular. 


Namun, tingkat kesembuhan lebih tinggi dibandingkan tingkat kematian. Hal ini terlihat dari grafik Tren Tingkat Kesembuhan, Tingkat Kematian, dan Positivity Rate Mingguan di Jakarta. Pada sepekan terakhir (31 Januari-6 Februari), tingkat kesembuhan mencapai 95,4%, sedangkan tingkat kematian sebesar 1,4%. Meskipun tingkat kesembuhan lebih tinggi, kita harus tetap waspada. Tengoklah angka positivity rate (perbandingan jumlah kasus Covid-19 dengan jumlah orang yang dites) yang meningkat signifikan. Pada periode 10-16 Januari, positivity rate di Jakarta sebesar 3,5%. Tetapi, menjelang awal Februari, positivity rate meningkat menjadi 22,63%. Positivity rate ini telah melebihi batasan aman dari WHO (World Health Organization), yaitu kurang dari 5%. Angka yang menunjukkan bahwa kondisi pandemi cukup mengkhawatirkan di Jakarta.   


Nah, sebagai langkah deteksi dini, upaya testing dan tracing terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Pada periode 10-16 Januari, jumlah yang dites PCR sebanyak 107.569 orang. Sedangkan pada periode 31 Januari-6 Februari, sebanyak 354.916 orang. Perbandingan angka pada awal dan akhir Januari 2022 ini menunjukkan peningkatan jumlah testing yang dilakukan di Jakarta. 


Hmm, kita kembali pada pembahasan kasus Covid-19. Sebenarnya seberapa berdampak varian Omicron dan bagaimana kondisi fasilitas kesehatan di Jakarta? Nah, jawabannya bisa disimak pada bagian proporsi kasus Covid-19 di Jakarta dan keterisian tempat tidur. 


Proporsi Kasus Covid-19 di Jakarta


Sumber: @dkijakarta


Varian Omicron berdampak signifikan terhadap peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta. Hal itu terlihat dalam data Kasus Omicron Total pada Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) atau Non-PPLN (komunitas). Pada data 6 Januari 2022, terdapat 239 kasus Omicron total dari PPLN dan 12 kasus Non-PPLN. Namun, pada data 2 Februari, angkanya meningkat menjadi 1.696 kasus Omicron PPLN dan 1.331 kasus Non-PPLN. Data ini menunjukkan peningkatan lebih dari 1.300 kasus Omicron, baik dari PPLN maupun Non PPLN. 


Apabila dilihat secara saksama pada gambar grafik batang, kasus Omicron total mulanya lebih banyak dialami para pelaku perjalanan luar negeri dibanding dengan komunitas. Namun, pada akhir Januari, jumlah kasus Omicron total dari komunitas meningkat drastis, dari sebelumnya hanya 12 kasus menjadi 1.331 kasus. Begitu pula dengan kasus positif harian dan kasus positif aktif. Semula jumlah dari PPLN lebih besar, namun jumlahnya lebih besar dari komunitas jika dilihat pada data 2 Februari. 


Jumlah kasus Omicron ini menambah daftar kasus positif Covid-19 aktif. Hal tersebut yang menyebabkan kasus Covid-19 di Jakarta sepekan terakhir meningkat signifikan apabila dibandingkan dengan kasus Covid-19 pada awal Januari. 


Keterisian Tempat Tidur Isolasi dan ICU Harian di Jakarta


sumber: @dkijakarta


Lalu, bagaimana dengan kondisi fasilitas kesehatan sekarang sejak ada kenaikan kasus Covid-19? Nah, melihat infografik mengenai keterisian tempat tidur untuk isolasi dan perawatan intensif (ICU) di 140 rumah sakit yang merawat pasien Covid-19, terdapat kenaikan persentase keterpakaian dari awal ke akhir Januari. Pada 6 Februari 2022, persentase keterpakaian tempat tidur untuk isolasi harian mencapai 62%, sedangkan persentase keterpakaian tempat tidur di ICU yang merawat pasien Covid-19 mencapai 34%. Dengan demikian, untuk sementara ini, jumlah ketersediaan tempat tidur masih cukup untuk perawatan kasus Covid-19. Namun, dengan melihat kenaikan kasus positif, tentu saja kita perlu waspada, agar lonjakan kasus tidak sampai membuat fasilitas kesehatan kewalahan. 



Intinya, dari penjelasan terkait tren kasus Covid-19 yang melonjak pada sepekan terakhir atau pekan awal Februari 2022, kita mesti lebih mewaspadai penyebaran Covid-19. Apalagi dengan adanya varian Omicron yang turut memperparah keadaan. Oleh karena itu, sebagai langkah pencegahan selain testing, jangan lupa untuk menaati protokol kesehatan 6M (menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari makan bersama, menjauhi kerumunan, menggunakan masker, dan mengurangi mobilitas). Di samping itu, kamu juga dapat melihat perkembangan kasus Covid-19 atau mengikuti vaksinasi dengan membuka menu Jakarta Tanggap Covid-19 lewat aplikasi JAKI. Unduh aplikasi JAKI lewat Google Play Store atau Apple Apps Store, ya!


Kasus Covid-19

Bagikan :


Penulis

Syora Alya Eka Putri

Seorang content writer di Jakarta Smart City yang sedang menempuh pendidikan Magister Kebijakan Pembangunan Sosial di Universitas Indonesia.

Artikel Terkait

KSBB UMKM: Bantu Usaha Kecil di Jakarta Kala Pandemi

22 Juli 2020

Apa yang Terjadi Setelah Herd Immunity Tercapai?

21 September 2021

Mengenal Lebih Dekat Vaksin AstraZeneca

17 Juni 2021

‘Flatten the Curve’: Apa Maksudnya dan Kenapa Perlu Dilakukan?

28 Maret 2020

Tips Berpuasa pada Tahun Ketiga Pandemi

01 April 2022