LAYANAN DARURAT COVID-19
112
0813 8837 6955

Beranda > Artikel > Apa Vaksin Covid-19 yang Paling Sesuai Untukmu?

Apa Vaksin Covid-19 yang Paling Sesuai Untukmu?

Teresa Simorangkir

03 September 2021

Setelah Sinovac, Sinopharm, serta AstraZeneca yang sudah lebih dahulu tersedia, baru-baru ini Pfizer dan Moderna turut hadir melengkapi pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 di Jakarta. Di antara vaksin-vaksin yang beredar ini, pasti muncul pertanyaan: “Vaksin apa ya, yang paling bagus buatku?”

Nah, sebelum masuk ke pembahasan, Smartcitizen harus tahu bahwa semua vaksin memberikan perlindungan untuk menghindari gejala berat penyakit Covid-19. Tak peduli apapun jenisnya, divaksin akan selalu lebih baik daripada tidak divaksin sama sekali.

[Kenalan dengan Vaksin-vaksin Covid-19, Yuk!]

Sinovac

Vaksin Sinovac (atau CoronaVac) adalah vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Biotech Ltd. Sejak 11 Januari 2021, vaksin Sinovac resmi mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk disuntikkan kepada masyarakat.

Sasaran vaksinasi: 12 tahun ke atas, lansia, ibu hamil, dan individu dengan komorbid

Pemberian vaksin Sinovac kepada anak usia 12 tahun ke atas sudah diizinkan BPOM sejak 27 Juni 2021. Penelitian juga menunjukkan, vaksin Sinovac terbukti imunogenik dan dapat ditoleransi untuk lansia sehat berusia 60 tahun ke atas. Efek sampingnya pun cenderung ringan sampai sedang, sehingga tak heran vaksin Sinovac umumnya diberikan kepada lansia di Jakarta. Vaksin Sinovac juga boleh diberikan untuk orang dengan penyakit penyerta seperti obesitas, kardiovaskular, dan pernapasan.

Bagi ibu hamil, syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan vaksin Sinovac sebagai berikut:

  1. usia kandungan > 13 minggu atau antara 13–33 minggu;
  2. memiliki tekanan darah normal;
  3. tidak punya gejala atau preeklamsia;
  4. tidak sedang menjalani pengobatan;
  5. jika memiliki komorbid harus dalam kondisi terkontrol.

Belum direkomendasikan untuk: individu dengan riwayat anafilaksis terhadap komponen vaksin

Sinovac tidak direkomendasikan bagi orang yang memiliki riwayat anafilaksis (reaksi alergi parah dan berpotensi mengancam nyawa) terhadap komponen vaksin. Karena itu, sebelum divaksin, amat penting untuk memberikan informasi kepada vaksinator bila kamu memiliki alergi terhadap obat tertentu.

Sinopharm

Sinopharm dikembangkan di China oleh Beijing Bio-Institute of Biological Products. Di Indonesia, vaksin Sinopharm didistribusikan PT Kimia Farma dengan nama SARS-Cov-2 Vaccine Vero Cell Inactivated. Umumnya, vaksin ini didapatkan melalui program Vaksinasi Gotong Royong.

Sasaran vaksinasi: 18 tahun ke atas

Vaksin Sinopharm menunjukkan efikasi sebesar 78,02%. Pada usia di atas 60 tahun tidak ada laporan efek samping lokal grade 3.

Belum direkomendasikan untuk: ibu hamil, di bawah 18 tahun, individu dengan riwayat anafilaksis terhadap komponen vaksin

Sinopharm tidak direkomendasikan bagi orang yang memiliki anafilaksis. Pemberian terhadap ibu hamil juga tidak dianjurkan, sebab data yang ada belum cukup menunjukkan efikasi maupun risiko terhadap ibu hamil.

AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca (atau AZD1222) dikembangkan Universitas Oxford dan AstraZeneca di Inggris. Selain Indonesia, vaksin AstraZeneca digunakan negara-negara di benua Asia seperti Vietnam, India, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Korea Selatan.

Sasaran vaksinasi: 18 tahun ke atas dan individu dengan komorbid terkendali

Pada masa uji coba, efikasi AstraZeneca berada di angka 85% untuk orang berusia 65 tahun ke atas dan terbukti aman untuk digunakan pada kelompok usia tersebut. Di Indonesia, vaksin AstraZeneca boleh diberikan kepada yang memiliki komorbid, asalkan penyakit yang diderita pasien terkontrol dengan baik.

Belum direkomendasikan untuk: di bawah 18 tahun, ibu hamil, dan individu yang memiliki riwayat alergi terhadap komponen vaksin

Belum ada data penelitian yang cukup mengenai efikasi serta keamanan AstraZeneca untuk remaja di bawah 18 tahun dan ibu hamil. Oleh karena itu, AstraZeneca belum direkomendasikan bagi golongan tersebut.

[Tanya Jawab Seputar Vaksin AstraZeneca Bersama dr. Adam Prabata]

Moderna

Vaksin Moderna (atau mRNA-1273) dibuat Moderna, Inc. dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) yang berkantor pusat di Amerika Serikat. Pada akhir Agustus 2021, Moderna bisa diberikan untuk masyarakat umum di Jakarta sebagai dosis satu dan dosis dua, bukan sebagai booster. Hingga sekarang, vaksin Moderna masih terbatas diberikan di 35 fasilitas kesehatan di Jakarta.

Sasaran vaksinasi: individu dengan komorbid, individu yang tidak bisa divaksin Sinovac atau AstraZeneca, dan individu yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 sama sekali

Di Jakarta, vaksin Moderna diprioritaskan bagi orang-orang dengan komorbid, seperti gagal ginjal, kanker, gangguan imun, dan sebagainya. Selain itu, Moderna juga diberikan untuk masyarakat yang tidak bisa divaksin Sinovac atau AstraZeneca, serta masyarakat yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19. Apabila kamu termasuk golongan tersebut, bawalah surat rekomendasi dokter sebelum divaksinasi.

Belum direkomendasikan untuk: di bawah 18 tahun dan orang dengan riwayat alergi terhadap komponen vaksin mRNA

Studi terkini belum menunjukkan kelayakan vaksin Moderna untuk remaja usia di bawah 18 tahun. Vaksin Moderna juga tidak boleh diberikan kepada individu yang memiliki alergi terhadap komponen vaksin mRNA.

[Mengenal Vaksin Moderna Lebih Dekat]

Pfizer-BioNTech

Vaksin Pfizer-BioNTech (BNT162b2 atau Comirnaty) dikembangkan BioNTech SE, perusahaan bioteknologi Jerman, bersama Pfizer Inc., perusahaan farmasi yang berbasis di Amerika Serikat. Di Indonesia, vaksin Pfizer sudah didistribusikan secara bertahap pada 20 Agustus 2021 di wilayah Jabodetabek. Sejauh ini, ada 16 fasilitas kesehatan di Jakarta yang melayani pemberian vaksin Pfizer bagi masyarakat umum.

Sasaran vaksinasi: 12 tahun ke atas, ibu hamil, ibu menyusui, individu dengan immunocompromised, dan individu yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 sama sekali

Di Jakarta, vaksin Pfizer diutamakan untuk orang-orang yang memiliki kondisi immunocompromised seperti autoimun, komorbid berat, penyakit kronis, dan gangguan imunologi lain. Efektivitas vaksin juga terbukti ampuh untuk ibu menyusui, sehingga tidak perlu menghentikan aktivitas menyusui setelah divaksinasi.

Belum direkomendasikan untuk: di bawah 12 tahun dan orang dengan riwayat alergi terhadap komponen vaksin mRNA

Penelitian vaksin Pfizer untuk anak usia 5–11 tahun masih terus dilakukan. Namun, karena belum ada data yang bisa membuktikan bahwa vaksin ini aman dan efektif, maka Pfizer belum disarankan untuk kategori tersebut.

[Yuk, Kenalan dengan Vaksin Pfizer!]

Kegiatan vaksinasi masih terus bergulir di Jakarta. Vaksinasi yang mulanya digerakkan oleh pemerintah, kini semakin mendapat dukungan dari pihak-pihak swasta dengan menghadirkan sentra-sentra vaksinasi. Kelompok masyarakat yang awalnya tidak bisa divaksinasi karena kondisi medis tertentu, sekarang bisa divaksin berkat kehadiran vaksin Pfizer dan Moderna. Dengan akses yang semakin mudah dijangkau, yuk, segera vaksinasi! Ajak teman-teman dan keluargamu untuk daftar vaksinasi lewat JAKI yang aplikasinya bisa kamu download di Play Store dan App Store. Supaya selalu tahu informasi terbaru vaksinasi di Jakarta, ikuti juga Jakarta Smart City di Instagram, Twitter, dan Facebook!

Vaksinasi Covid-19

Bagikan :


Penulis

Teresa Simorangkir

A writer and a lifelong learner.

Artikel Terkait

JSC Talks Vol.5: Digitalisasi Pembelajaran melalui Aplikasi Sekolah.mu

16 Juni 2020

Rapid Testing COVID-19: Bagaimana Cara Kerjanya?

31 Maret 2020

Tren Kasus Covid-19 di Jakarta Selama Pekan Awal Februari 2022

11 Februari 2022

Menengok Sistem Check-In dan Tracing di Negara-negara Lain

20 Agustus 2021

Mewaspadai Covid-19 Varian Omicron

09 Februari 2022