Selama pandemi, tempat wisata di Jakarta beroperasi dengan membatasi kapasitas pengunjung. Namun, untuk mencegah penyebaran Covid-19, hal itu masih belum cukup. Perlu kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta, pengelola tempat wisata, dan kita semua, untuk menekan laju penyebarannya. Lalu, bagaimana caranya?
Pemprov DKI Jakarta telah mengarahkan setiap tempat wisata di ibu kota, untuk mencatat riwayat kunjungan. Caranya, dengan mewajibkan setiap pengunjung mengisi buku tamu, sebelum memasuki area tempat wisata. Pastinya, hal ini akan sangat membantu pelacakan, khususnya bila ditemukan kasus baru Covid-19 di tempat wisata. Melalui inovasi fitur Jejak di JAKI, pengisian buku tamu kini sudah dapat dilakukan secara digital, lebih cepat dan lebih akurat, sehingga mampu mencegah penyebaran Covid-19 berbasis klaster dengan lebih efektif.
Bantu Upaya Surveilans Kesehatan di Tempat Wisata
Salah satu cara Pemprov DKI Jakarta menangani penyebaran kasus Covid-19 adalah dengan mengadakan surveilans kesehatan melalui gerakan 3T (testing, tracing, treatment). Sebagai contoh, pelacakan riwayat kontak (contact tracing) dapat dilakukan apabila salah satu pengunjung tempat wisata terkonfirmasi positif Covid-19. Contact tracing bisa dimulai dengan menelusuri orang-orang yang mungkin kontak langsung dengan pengunjung terkonfirmasi positif Covid-19, melalui informasi buku tamu di tempat wisata.
Sebelumnya, pengisian buku tamu di tempat wisata tidak selalu berjalan baik. Ada kalanya, pengunjung tidak mengisi informasi yang lengkap atau bahkan salah mengisi informasi. Integrasi data juga tidak dapat dilakukan dengan mudah melalui buku tamu manual. Untuk mengatasinya, pengisian buku tamu mulai dilakukan secara digital melalui fitur Jejak di aplikasi JAKI.
Saat ini, ada 8 tempat wisata Jakarta yang menyediakan layanan buku tamu digital melalui fitur Jejak di JAKI:
Aman Berwisata di Jakarta bersama Jejak
Kehadiran Jejak menjadi kabar baik bagi kamu yang ingin berwisata di Jakarta dengan tetap merasa aman. Cara menggunakan Jejak pun cukup mudah. Kamu hanya perlu mengarahkan kamera ponselmu pada kode QR yang ada di tempat wisata. Setelah berhasil memindai, kunjunganmu akan langsung tercatat dalam buku tamu digital dan aplikasi JAKI. Kamu harus memindai kode QR sebelum dan sesudah memasuki tempat wisata, ya.
Selain membantu upaya surveilans kesehatan, menggunakan fitur Jejak juga dapat membantu monitoring kapasitas tempat wisata di Jakarta. Dengan demikian mencegah kelebihan kapasitas pengunjung yang dapat meningkatkan risiko penularan Covid-19 berbasis klaster. Namun, perlu diingat, upaya ini harus diikuti dengan tetap menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) di mana pun kita berada. Usahakan pula untuk tetap di rumah saja kalau tidak ada keperluan mendesak. Yuk, isi buku tamu digital menggunakan Jejak di aplikasi JAKI, agar tetap aman saat berwisata di Jakarta. Unduh JAKI melalui Google Play Store maupun App Store.